Sukses

Angela Lee, Si Cantik Ratu Submission ONE Championship

Angela Lee akan duel lawan Xiong Jing Nan di ONE: A New Era di Jepang.

Liputan6.com, Tokyo - Angela Lee, atlet ONE Championship wanita asal Singapura, sepertinya memang terlahir untuk menjadi petarung. Kedua orang tuanya, sang ayah yang berdarah Tiongkok-Singapura dan ibunya asal Korea Selatan, adalah atlet bela diri. Adik laki-lakinya, Christian, saat ini juga tercatat sebagai petarung mixed martial arts (MMA). Sementara Victoria dan Adrian, dua adik Angela lainnya, saat ini juga mendalami bela diri.

Nama Angela Lee mencuat pada 2016 saat dia mengalahkan juara dunia ONE Championship, Mei Yamaguchi, untuk kelas atom wanita. Ketika itu, di usianya yang belum genap 20 tahun, Angela menjadi petarung termuda yang menjadi juara dunia di ajang MMA.

Kini, Angela Lee tengah mengejar sejarah. Jika nanti, tanggal 31 Maret 2019 di ajang ONE: A New Era, dia bisa mengalahkan Xiong Jing Nan, Angela Lee akan tercatat sebagai petarung wanita pertama yang bisa memenangkan dua gelar juara dunia dari divisi berbeda di ONE Champions.

Saat ini, Jing Nan, yang punya julukan "The Panda", memang tercatat sebagai juara dunia ONE Championship kelas jerami alias Straw-weight. "Saya ingin membuat sejarah. Saya tidak bisa melewatkan kesempatan ini begitu saja," ujar Angela, usai jumpa pers yang digelar di Ritz Carlton, Tokyo, Kamis (28/3).

Angela sendiri mengaku sudah mempelajari gaya bertarung Jing Nan. "Yang jelas ini akan jadi pertarungan yang menarik. Kami saling menghormati, tapi di atas ring kami akan coba saling mengalahkan," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejak Usia Enam Tahun

Angela sendiri pertama kali mengenal bela diri pada usia enam tahun, saat bersama keluarganya masih tinggal di Hawai. Dan, pada usia rejama, dia sudah ikut turnamen bela diri di Amerika Serikat.

Maka itu, saat bergabung dengan ONE Championsip, pada 2014, wanita cantik ini sudah memilik bekal yang cukup. Apalagi, kemampuan bertarungnya juga sangat lengkap. Angela menguasai bela diri taekwondo, jiu jitsu, muay thai, bahkan gulat.

Teknik submission, yang kerap jadi andalan para pegulat, menjadi salah satu andalan Angela, saat mengalahkan lawan. Dan, yang menjadi korban pertama Angela adalah Aya Saber, petarung asal Mesir di ajang ONE: Warrior's Quest di Singpura, tahun 2015.

Setelah Aya, empat lawan Angela selanjutnya juga ditekuk lewat kemenangan submission. Termasuk Mei Yamaguchi yang dikalahkannya di ajang ONE: Ascent to Power di Singapura.

Tak heran, selain "Unstoppabale", julukannya di panggung ONE Championship, Angela juga kerap dijuluki sebagai Ratu Submission.

3 dari 3 halaman

Selalu Menang

Julukan "Unstoppable" sendiri merujuk kepada rekor Angela, yang hingga kini, dalam sembilan duelnya di ONE Championship, selalu menang!

Duel lawan Jing Nan sendiri, sedianya sudah dijadwalkan sejak Oktober lalu dalam ajang ONE: The Heart of The Lion. Namun, duel itu batal terlaksana, karena Angela mengalami cedera punggung serius saat berlatih.

Maka itu, kesempatan untuk menghajar Jing Nan di Jepang, akhir Maret ini, tak akan mau disia-siakan Angela. Dia juga tak peduli, meski orang lebih banyak menjagokan Jing Nan."Saya tahu banyak yang orang menganggap saya underdog, itu tak masalah. Saya senang jika bisa membuktikan bahwa pendapat orang salah," ujar Angela.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.