Sukses

3 Pesepak Bola Berbakat yang Kehilangan 'Panggung' di Klub Eropa Musim Ini

Ada pesepak bola yang telah diisolasi oleh pelatih berdasarkan bermacam alasan.

Liputan6.com, Jakarta Sepak bola memiliki beberapa variabel yang melekat padanya, baik itu kombinasi atau taktik tim. Semua itu dirancang agar pesepak bola mampu membawa timnya meraih hasil positif.

Namun, tak dapat dimungkiri, ada beberapa pesepak bola yang menemukan diri mereka terpinggirkan. Ini akibat ketidakcocokan mereka dengan skema yang lebih besar dari manajer.

Selama bertahun-tahun, ada pesepak bola yang memiliki hubungan tidak "baik" dengan manajer. Contohnya, Jose Mourinho dan Iker Casillas.

Di musim ini juga ada banyak pemain sepak bola yang telah diisolasi oleh pelatih berdasarkan alasan sepak bola dan non-sepak bola.

Berikut tiga pesepak bola berbakat yang tidak diberi panggung untuk menunjukkan keterampilan mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Malcom (FC Barcelona)

Pada musim panas 2018, kisah transfer Malcom sempat jadi bahan perbincangan. Pemain Brasil itu diserobot Barcelona dari AS Roma, sehingga membuat mereka marah dengan perilaku tidak sportif itu.

Untuk melupakan insiden itu, Malcom mencetak gol dalam penampilan pertamanya untuk Blaugrana melawan Roma. Dengan demikian, banyak yang percaya pemain sayap ini bisa bekerja sama dengan Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho.

Namun kenyataannya, Malcom lebih sering duduk di bangku cadangan. Total 129 menit bermain di liga menunjukkan bahwa Valverde tidak mempercayai Malcom pada saat ini.

Namun, penyerang telah memanfaatkan peluang terbatas dengan mencetak dua gol dalam tiga pertandingan di Copa Del Rey dan juga mencetak sekali dalam 30 menit di Liga Champions.

Pemain berusia 22 tahun ini sebenarnya masih punya waktu untuk berkembang menjadi pemain Blaugrana reguler di tahun-tahun mendatang. Namun, untuk saat ini, kemampuannya masih disimpan.

3 dari 4 halaman

Ruben Loftus-Cheek (Chelsea)

Ruben Loftus-Cheek telah berada di Chelsea sejak usia delapan tahun. Setelah melewati masa muda, ia melakukan debut seniornya pada Desember 2014. Namun, sejak itu, ia hanya membuat beberapa penampilan untuk The Blues.

Tim London Barat tengah berjuang di lini tengah setelah Mateo Kovacic dan Ross Barkley tidak memberikan kemampuan yang diharapkan. Karena itu, sungguh membingungkan melihat Loftus-Cheek ada di bangku cadangan minggu demi minggu.

Pemain Inggris ini telah mencatat waktu 399 menit di liga sejauh ini. Namun, seperti beberapa anak muda Chelsea sebelum dia, Loftus belum diberi platform yang memadai.

Selama bertahun-tahun, manajemen di Stamford Bridge telah melihat pemain seperti Kevin De Bruyne dan Mohamed Salah mengukir prestasi di tempat lain. Dan jika mereka memaksa Loftus-Cheek untuk pindah karena kurangnya waktu bermain, mereka bisa dibiarkan menghancurkan 'bagaimana jika' lagi.

4 dari 4 halaman

Mesut Ozil (Arsenal)

Pemain asal Jerman ini kerap jadi perbincangan di Inggris. Ozil juga datang dengan beberapa keterampilan yang mewah untuk mengingatkan seluruh dunia tentang bakatnya yang dewasa sebelum waktunya.

Di bawah Arsene Wenger, gelandang ini selalu ikut dalam pertandingan besar The Gunners. Pelatih asal Prancis itu juga pengagum kreativitasnya.

Namun, penggantinya, Unai Emery, tidak takut untuk mengabaikan Ozil. Dan setelah tiga perempat musim, wajar untuk mengatakan bahwa pelatih asal Spanyol itu tidak menyukai Ozil.

Playmaker baru memulai 17 pertandingan musim ini. Selain itu, ia telah secara teratur diasingkan ke bangku cadangan ketika pertandingan besar.

Meski sudah ada kemajuan dan menjadi pertanda baik baginya, tidak ada yang bisa menjamin apakah Ozil akan kembali menjadi bagian dari sebelas pemain Arsenal dalam pertandingan-pertandingan sulit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.