Sukses

MotoGP: Ducati Tetap Anggap Dovizioso Pembalap Terbaik

Dovizioso selalu kalah dari Marc Marquez dalam dua musim MotoGP terakhir.

Liputan6.com, Bologna - Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti, memberikan pembelaan kepada Andrea Dovizioso, yang dinilai bakal kesulitan meraih gelar dunia MotoGP. Ducati menilai Dovizioso tetap pembalap kelas atas.

Sebelumnya, tidak sedikit yang menyebut Dovizioso tidak akan sekuat Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Ciabatti justru menyatakan bahwa, meski belum meraih gelar di kelas tertinggi, Dovizioso tetap salah satu rider terbaik.

Dovizioso naik ke MotoGP 2008 silam bersama Jir-Scot Honda, dan hijrah ke Repsol Honda setahun setelahnya. Pada 2012, ia sempat membela Monster Yamaha Tech 3, sebelum digaet Ducati pada 2013. Perjalanan Dovizioso memang tak mudah, namun kesabarannya dalam menjadi ujung tombak pengembangan Desmosedici membuatnya disegani.

Rider Italia ini pun menggebrak pada 2017, di mana ia sukses merebut enam kemenangan. Dovizioso menjadi ancaman besar bagi Marc Marquez dan Honda dalam perebutan gelar sampai seri penutup. Selama dua musim terakhir, Dovizioso menjadi rider Ducati terbaik dan menduduki peringkat runner up. Tahun lalu, ia bahkan mengasapi tandemnya sendiri, Jorge Lorenzo.

"Kami memang tak sukses bersama Jorge, tapi justru mendapati Dovi sangat luar biasa. Jujur saja, tak ada yang mengira. Sedikit orang yang mengira Dovi bakal menang enam kali dan memperebutkan gelar bersama Marc sampai akhir (2017). Bahkan mungkin ia sendiri tak menyangka. Dovi mampu mengekspresikan talentanya, berkat kerja keras timnya dan peningkatan motor," ujar Ciabatti.

Sebagian orang menganggap prestasi Dovizioso dalam ajang MotoGP dua tahun terakhir merupakan prestasi luar biasa, namun tak sedikit pula yang menganggap hasilnya pada 2018 adalah bukti ia tak cukup kuat melawan Marquez. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Sepakat

Ia bahkan diprediksi takkan pernah bisa menjadi juara MotoGP di masa-masa mendatang. Ciabatti pun mengaku tak sepakat atas anggapan ini.

"Saya rasa orang yang berpikir Dovi takkan pernah menjuarai MotoGP sungguh salah dan punya pandangan tak jelas. Setiap rider punya jalannya sendiri, berkembang dengan cara berbeda dan banyak faktor yang memengaruhi. Saya rasa persepsi soal Dovi terjadi, karena ini semua, tapi bagi kami, sejak 2013 sampai sekarang, Dovi adalah rider luar biasa, yang karakter dan talentanya berimbang," ungkapnya.

Ciabatti mengaku pihaknya takkan pernah melupakan jasa Dovizioso, yang gigih dalam mengembangkan Desmosedici, motor yang sempat terpuruk usai ditinggal Casey Stoner pada akhir 2010. Dovizioso dinilai sangat sabar mendampingi Ducati dalam masa-masa kelam selama lima tahun, sebelum akhirnya membawa mereka kembali menjadi kompetitor serius di MotoGP.

3 dari 3 halaman

Hilang Arah

"Kami bekerja sama saat Ducati mengalami masa-masa buruk dan hilang arah. Kini kami menjadi pabrikan yang hebat di MotoGP, dan dia jelas merupakan referensi kami. Orang bisa berkata sesuka mereka, tapi Dovi tetap salah satu rider terbaik MotoGP. Ia mengoleksi 11 kemenangan, dan lihat siapa saja yang memenangi balapan selama dua musim terakhir. Saya rasa jawabannya sudah jelas," tutur Ciabatti.

Sumber: Bola.net

Saksikan video menarik di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.