Sukses

MotoGP: Vinales Minta Perhatian, Ini Jawaban Yamaha

Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, tidak sependapat dengan komentar pembalapnya di MotoGP, Maverick Vinales.

Liputan6.com, Jakarta Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, tidak sependapat dengan komentar Maverick Vinales usai memenangkan MotoGP Australia dua pekan lalu. Menurut Jarvis, masukan dari pembalap berusia 24 tahun itu bukan satu-satunya jalan menuju juara. 

Vinales memang berhasil mengakhiri musim paceklik kemenangan Yamaha di arena MotoGP. Dia memutus rantai kelam itu dengan menjuarai MotoGP Asutralia. Terakhir kali Yamaha berada di puncak podium adalah pada MotoGP Belanda 2017 lewat Valentino Rossi.

Setelah MotoGP Australia, Vinales berkata tim Yamaha seharusnya dari dulu mendengarkan masukannya agar bisa juara. Namun Jarvis seperti dilansir  Crash.net, menyatakan bahwa masukan dari Valentino Rossi juga akan tetap dipertimbangkan oleh Yamaha. 

"Saya tak terlalu setuju dengan komentar Maverick," kata Jarvis. 

"Jelas ada beberapa hal yang ia cari dan ada juga yang membuatnya frustrasi. Tapi Vale (Valentino Rossi) mungkin akan mengatakan hal yang sama. Jadi saya rasa ini tak spesifik masalah Maverick saja. Saya rasa ini masalah Maverick dan Vale," ujar Jarvis.

Pria asal Inggris ini bahkan menyatakan bahwa kedua ridernya mengeluhkan hal yang sama. "Keduanya berkata, 'Mengapa kalian tak mendengarkanku? Mengapa Yamaha sebagai pabrikan tak bisa memberi yang kumau?' Jadi menurut saya masalah mereka sama. Ini cukup mudah," ujar Jarvis menambahkan. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Rider, Satu Pilihan Mesin

Jarvis juga menegaskan, pihaknya tidak akan mengembangkan mesin yang berbeda pada musim depan. Menurutnya, baik Vinales maupun Rossi akan mendapatkan spesifikasi mesin yang sama, tapi boleh memodifikasi lainnya demi menyesuaikan gaya balap mereka.

"Jelas kami akan berakhir dengan hal yang sama. Satu hal yang sama adalah speksifikasi mesin. Ini hal yang tak bisa kami ubah, karena kami hanya bisa pilih satu. Jadi sangat penting untuk memilih speksifikasi yang tepat untuk memulai musim depan. Selain hal ini, kurang lebih bisa disesuaikan, dimodifikasi, diubah, dipersonalisasi," tuturnya.

"Di antara kedua motor mereka, sudah ada beberapa perbedaan. Intinya tetap sama, namun ada beberapa perbedaan. Jadi saya rasa kurang tepat untuk menyatakan bahwa kami tak mendengarkan Maverick. Tidak benar sama sekali. Kami mendengarkan keduanya, tapi keduanya sama-sama frustrasi," kata Jarvis.

Sumber: Bola.net

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.