Sukses

Ada Campur Tangan UEFA Loloskan Manchester City dan PSG dari FFP?

Manchester City dan PSG dicurigai melanggar aturan FFP, tapi UEFA diyakini memberikan bantuan.

Liputan6.com, Paris - Sebuah tudingan besar ditujukan kepada dua klub kaya raya Eropa, Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG). Kedua klub tersebut dianggap dibantu UEFA untuk menutup-nutupi kasus Financial Fair Play (FFP), yang seharusnya menghampiri mereka.

Sejak diakusisi oleh taipan asal Timur Tengah, Manchester City dan juga PSG memang seringkali menggelontorkan uang banyak demi mendatangkan pemain besar. Padahal kegiatan tersebut sudah diatur oleh Financial Fair Play buatan UEFA.

Jika tersangkut kasus FFP, maka sebuah klub umumnya dilarang tampil dalam ajang besar seperti Liga Champions ataupun Liga Europa. Hal tersebut terjadi kepada AC Milan pada akhir musim kemarin, yang untungnya masih dipersilahkan tampil di Liga Europa.

Baru-baru ini, sebuah investigasi yang dilakukan oleh European Investigative Collaborations (EIC) mengeluarkan laporan yang mengejutkan. Mereka menuding UEFA memberikan bantuan kepada The Citizens dan Les Parisiens untuk menutupi kasus FFP.

"Asosiasi sepak bola Eropa, UEFA, mengadakan perjanjian rahasia dengan Manchester City dan Paris Saint-Gemain (PSG) yang membuat dua klub itu menipu aturan Financial Fair Play-nya sendiri dengan ratusan juta euro," tulis pernyataan tersebut dikutip dari Football Italia.

"Petugas senior UEFA, termasuk mantan sekretaris umum dan presiden FIFA, Gianni Infantino, secara personal terlibat untuk mendorong kesepatakan dengan klub besar, sementara Club Financial Control Body (CFCB), departemen UEFA dalam menginvestigasi pelanggaran aturan, secara agresif mengejar klub yang lebih kecil di Turki dan Romania," lanjut pernyataannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Laporan EIC

Dalam laporan tersebut juga tidak disebutkan apakah AC Milan turut terlibat dalam kasus pelanggaran FFP itu. EIC mengatakan bahwa kasus ini hanya melibatkan Manchester City dan juga PSG saja.

"Ini adalah kasus dari Manchester City dan Paris Saint-Germain. Man City dimiliki oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, saudara dari Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang merupakan penguasa Abu Dhabi, sejak tahun 2010," lanjut pernyataan itu.

"PSG adalah klub yang dimiliki oleh Qatar Sports Investments, yang didukung oleh Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Kecurangan Terendus

Terakhir, aroma FFP terendus di sekitaran PSG yang membajak Neymar dengan mahar fantastis, yakni sebesar 222 juta euro. Di tahun yang sama, mereka memboyong Kylian Mbappe dengan status pinjaman serta uang sebesar 40 juta pound sterling, plus opsi pembelian sebesar 121 juta pound sterling.

Sumber: Bola.net

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.