Sukses

5.500 Pelari Ramaikan Kudus Relay Marathon

Sejumlah pelari mancanegara turut meramaikan Kudus Relay Marathon yang berlangsung Minggu (21/10/2018).

Liputan6.com, Kudus - Sebanyak 5.500 pelari bakal meramaikan kejuaraan marathon bertajuk tiket.com Kudus Relay Marathon, Minggu (21/10/2018). Relay marathon ini tetap melombakan jarak 42,195 km.

Yang membedakan Kudus Relay Marathon dengan kejuaraan lainnya adalah marathon ini dilakukan secara estafet. Ada empat pelari yang terlibat dan masing-masing akan menggunakan selempang (tasuki) untuk dioper ke pelari berikutnya.

Selain relay marathon, 5.500 pelari yang terlibat juga bisa tampil di kategori lain, yaitu Half Marathon, 10K, 5K, serta Kids Fun Run. Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa mengatakan peserta tak hanya berasal dari dalam negeri. Sejumlah pelari dari mancanegara dipastikan akan ikut yaitu dari Kenya, Slovakia, Perancis, dan Singapura.

"Kami sangat gembira bahwa tiket.com Kudus Relay Marathon mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat, khususnya para pegiat olahraga lari. Target 5.500 peserta bahkan terpenuhi jauh hari sebelum pendaftaran ditutup," kata Gaery di Kudus, Sabtu (20/10/2018).

Relay marathon terlebih dahulu populer di Jepang. Marathon ini terinspirasi dari kata Ekiden. Eki berarti stasiun kereta dan Den artinya menyampaikan. Ini sistem kurir yang dipakai di Jepang untuk mengirimkan barang secara relay antarstasiun kereta pada 1917.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jarak Tempuh

Jumlah 5.500 pelari tersebut terbagi dalam lima kategori, yakni Relay Marathon (42,195 kilometer) sebanyak 200 pelari, Half Marathon (21,1 kilometer) 300 pelari, 10K sebanyak 1.900 pelari, 5K sebanyak 3.000 pelari, dan Kids Fun Run sebanyak 100 pelari.

Sedangkan untuk pelari mancanegara, ada enam pelari. Kenya dan Singapura dua pelari, Prancis serta Slovakia masing-masing satu pelari.

Gaery berharap penyelenggaraan Relay Marathon dapat memberi dampak positif bagi perkembangan sport tourism di Indonesia, khususnya di Kudus. Ia berharap Kota Kudus semakin populer dan dikenal luas karena keunikan kultur budayanya serta mampu mengakomodasi kegiatan dan kejuaraan olahraga tingkat dunia.

"Kami optimistis Kudus semakin berkembang sebagai destinasi sport tourism di Indonesia dan memberikan manfaat bagi perekonomian warga masyarakatnya," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.