Sukses

Instagram Ketua Umum PSSI Banjir Hujatan Setelah Komdis Jatuhkan Sanksi

Pengurus PSSI juga menerima ancaman teror usai mengeluarkan sanksi terkait kematian suporter Persija.

Liputan6.com, Jakarta Teror yang dialamatkan kepada pengurus PSSI usai menjatuhkan hukuman atas sejumlah insiden yang mewarnai duel Persib Vs Persija juga menyasar Ketua Umum, Edy Rahmayadi. Akun Instagram Gubernur Sumut itu banjir hujatan dari netizen.

Beragam umpatan dan tulisan ganti ketua umum PSSI menghiasi kolom komentar pada sejumlah foto yang diunggah oleh Edy. Bahkan untuk foto yang mengabadikan momen di luar sepak bola sekalipun.

Ujaran kebencian bahkan ancaman pembunuhan diterima PSSI usai menjatuhkan hukuman terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab atas meninggalnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, 23 September lalu. Haringga tewas dikeroyok oknum pendukung Persib Bandung di areal Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), jelang el clasico melawan Persija Jakarta.

 

 

Setelah menghentikan Liga 1 selama sepekan, PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) akhirnya menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah pihak, termasuk Persib Bandung. Tim asal Kota Kembang ini dilarang tampil di Pulau Jawa hingga akhir musim 2018/19.

Selain itu, tim kebanggaan bobotoh tersebut juga harus bermain tanpa penonton di kandang hingga pertengahan musim 2019/2010. Sementara pendukungnya dilarang menghadiri pertandingan kandang maupun tandang Persib hingga pertengahan musim 2019.

Head of Media Relation and Digital Promotion PSSI, Gatot Widakdo, mengatakan, pihaknya telah menerima ribuan teror yang disampaikan lewat nomor telepon pribadi. Selain bernada hujatan, sebagian bahkan berisi ancaman pembunuhan. 

"Tentu kami sangat menyanyangkan teror tersebut dilakukan melalui nomor pribadi. Banyak yang merasa terganggu dan tidak bisa melakukan proses kerja mengurus sepak bola kita. Kami heran, bagaimana nomor telpon pribadi pengurus bisa disebarluaskan hanya untuk meneror. Semoga ini bisa dihentikan dan mari berpikir positif," kata Gatot. (Simak berita lengkapnya di sini).

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.