Sukses

Cristiano Ronaldo Tangisi Kartu Merah Perdananya di Liga Champions

Pelatih Valencia, Marcelino, melihat kesedihan Cristiano Ronaldo usai menerima kartu merah di Liga Champions.

Liputan6.com, Jakarta Debut Cristiano Ronaldo bersama Juventus di Liga Champions musim ini tidak berjalan mulus. Alih-alih mencetak gol bagi Si Nyonya Tua, mantan pemain Real Madrid itu harus meninggalkan lapangan lebih awal usai menerima kartu merah dari pengadil lapangan. 

Bertanding melawan Valencia di Mestala, Ronaldo diusir pada menit ke-29. Wasit Felix Brych memberinya kartu merah gara-gara menyentuh kepala pemain lawan, Jaison Murillo.

Ini merupakan kartu merah perdana Ronaldo di ajang Liga Champions. Menurut pelatih Valencia, Marcelino, Ronaldo tampak sangat terpukul dengan kejadian tersebut. 

"Dia sangat kecewa, bahkan menangis, sebab dia mengatakan tidak bersalah," kata Marcelino seperti dilansir dari Marca.

"Saya tidak pernah melihat permainan yang berakhir dengan kartu merah," ujar pelatih berusia 53 tahun tersebut usai pertandingan. 

Kartu merah sebenarnya bukan barang langka bagi Ronaldo. Sepanjang kariernya, dia sudah mengoleksi 11 kartu merah. Namun, ini merupakan yang pertama di Liga Champions.

Tidak hanya harus meninggalkan lapangan lebih awal, Ronaldo juga kini terancam sanksi susulan berupa larangan bermain hingga tiga pertandingan. Dengan demikian, Ronaldo bisa saja tidak tampil saat Juventus bertemu mantan klubnya, Manchester United. Kedua tim dijawdalkan bertemu pada matchday ketiga dan keempat Liga Champions musim ini. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hukuman Mati

Sementara itu, bermain dengan 10 orang tidak membuat Juventus kewalahan. Sebaliknya, penguasa Serie A itu berhasil pulang dengan tiga poin usai menang 2-0 atas Valencia. 

Juventus unggul lewat gol penalti Miralem Pjanic pada menit ke-45 dan 51.

"Jelas penalti itu sangat memengaruhi kami," kata Marcelino. Menurutnya, penalti pertama membuat mental para pemainnya runtuh. Saat mereka berusaha bangkit, wasit kembali memberi hukuman yang sama.

"Penalti lainnya adalah hukuman mati bagi kami. Kebobolan dua gol kepada tim sebagus itu membuat tugas kami ke depan semakin berat," bebernya. 

Hukuman tepat sebelum babak pertama adalah pukulan nyata, kami kemudian harus mencoba dan menarik diri bersama-sama.

"Hukuman lainnya adalah hukuman mati bagi kami, kebobolan dua gol ke tim yang sangat bagus membuat tugas itu sangat sulit."

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.