Sukses

Lihat Aksi Romano Fenati di Moto2, Valentino Rossi: Itu Sangat Berbahaya

Valentino Rossi mengecam aksi Romano Fenati yang notabene mantan anak didiknya.

Liputan6.com, Misano - Valentino Rossi ikut mengomentari aksi yang dilakukan Romano Fenati, pembalap Moto2 yang memperkuat Marinelli Rivacold Snipers. Sama seperti pendapat pada umumnya, dia menilai aksi yang dilakukan Fenati sangat berbahaya.

Saat menjalani seri Moto2 2018 di Sirkuit Marco Simoncelli, Misano, Minggu (9/9/2018), Fenati memulai balapan dari urutan ke-22. Saat balapan berlangsung, ia mendapat perlawanan sengit dari para pembalap. Namun, di antara para lawannya, Stefano Manzi yang paling sering terlibat duel sengit dengannya.

Duel Fenati dan pembalap Forward Racing itu pun berbuah kontak di tikungan ke-14. Kontak itu memaksa Fenati dan Manzi keluar lintasan meski mampu menjaga keseimbangan untuk melanjutkan balapan.

Ternyata, kontak tersebut membuat Fenati merasa dendam kepada Manzi. Ia pun mencoba membalasnya di tikungan ketujuh. Namun, balasannya sungguh di luar dugaan. Ia berupaya untuk menekan tuas rem motor Manzi.

Valentino Rossi yang menyaksikan hal itu berkata, "Sulit untuk melihat apa yang Fenati lakukan. Itu sangat berbahaya. Kita bisa bahagia jika tak ada yang melakukan kesalahan. Saya tak mau berkomentar soal jumlah sanksi," ungkap Rossi, seperti dilansir Tuttomotoriweb.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecaman Crutchlow

Rossi sendiri memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Fenati. Itu karena Fenati sempat memperkuat Sky Racing Team VR46, tim milik Rossi, pada musim 2014-2016. Musim 2017, ia meninggalkan Sky Racing untuk hijrah ke Marinelli.

Akibat tindakannya, pengawas balapan pun mengeluarkan black flag untuk mendiskualifikasi Fenati dari balapan. Pembalap berusia 22 tahun itu juga mendapatkan sanksi larangan untuk dua balapan. Tak berhenti sampai di situ, timnya juga langsung memutus kontrak Fenati.

"Menurut saya, seharusnya ia tak boleh naik motor lagi. Begitu tiba di pit, seharusnya timnya mengusirnya. Anda tak boleh melakukan hal itu ke pembalap lain. Kami memang sering mempertaruhkan nyawa, tapi Anda tak boleh untuk memegang tuas rem lawan," jelas pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.