Alisson Becker Mengubah Stigma Kiper

Alisson dan Ederson memiliki kualitas tersebut. "Kami merubah gaya sesuai tuntutan sepak bola. Kami juga bermain di klub yang mengedepankan penguasaan bola," ungkap Alisson, dilansir New York Times.

Status mereka sebagai warga Brasil juga menunjukkan anomali. Pasalnya, Negeri Samba tidak dikenal sebagai produsen kiper.

Reputasi tersebut muncul karena kiper Brasil jarang sukses di Eropa. Nama pertama yang mengubah stigma adalah Claudio Taffarel ketika mengadu nasib bersama Parma pada 1990-an.

Penjaga gawang tim legendaris Brasil juga kurang diperhitungkan karena kehadiran nama tenar di posisi lain. Gilmar Neves (1958, 1962) dan Felix Venerando (1970) harus terima sorotan ditujukan ke Pele, Garrincha, Jairzinho, atau Rivelino.

Begitu pula Penjaga gawang Brasil kala memenangkan Piala Dunia 2002, Marcos Reis, yang kurang terdengar akibat pengaruh Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho.

Reputasi kiper Brasil baru membaik seiring meningkatnya jumlah pemain yang mengadu nasib di Eropa. Setelah Taffarel muncul Dida dan Julio Cesar.

Dan kini hadir Alisson dan Ederson mengambil tongkat estafet. Keberadaan mereka membuat kiper makin diperhitungkan. Ditambah lagi kehadiran nama-nama seperti David De Gea, Thibaut Courtois, atau Jan Oblak. Jika pindah klub, para kiper tersebut berpeluang memecahkan nilai transfer Alisson.

Sebelum penjaga gawang, dunia sebelumnya menyaksikan pergerakan nilai transfer para bek, posisi yang sebelumnya juga kurang populer. Liverpool menyetor 84,5 juta euro bagi Virgil van Dijk.

Sementara Manchester City mengeluarkan puluhan juta euro untuk bek sayap, yakni Kyle Walker (52 juta euro), Benjamin Mendy (57 juta euro), dan Danilo da Silva (30 juta euro).

Saksikan video pilihan di bawah ini: