Sukses

3 Fakta Tersembunyi di Balik Final Piala Dunia 2018

Ada beberapa fakta yang mungkin belum diketahui di balik Final Piala Dunia yang dimenangkan Timnas Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Final Piala Dunia 2018 di Rusia sudah berlalu. Timnas Prancis keluar sebagai juara dunia usai kalahkan Kroasia di laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7/2018) malam WIB.

Keempat gol Prancis tercipta berkat gol bunuh diri Mario Mandzukic, Antoine Griezmann, Paul Pogba, dan Kylian Mbappe. Sementara itu, dua gol Kroasia dilesakkan Ivan Perisic dan Mandzukic.

Bagi Prancis, ini adalah trofi kedua mereka pada ajang Piala Dunia. Sebelumnya, Les Bleus pernah merengkuh titel juara pada edisi 1998 di negara mereka sendiri.

Saat itu, Prancis digdaya dengan mengalahkan Brasil 3-0. Disinilah nama Zinedine Zidane benar-benar bersinar berkat dua gol yang dicetaknya di laga final, satu gol lagi dicetak Emanuel Petit.

Dari deretan fakta yang ada, berikut 3 fakta yang mungkin belum diketahui di final Piala Dunia 2018 lalu seperti dilansir AFP:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penebusan Prancis

Setelah kalah di final Euro 2016 di kandang sendiri dari Portugal, Prancis berhasil membawa pulang Piala Dunia dari Rusia.

Dua puluh tahun sejak mengangkat trofi sebagai kapten, Deschamps menjadi orang ketiga yang memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.

Perjalanan Prancis menuju final terlihat lebih efisien daripada menghibur. Itu juga terjadi selama 45 menit pertama, di mana penalti Griezmann merupakan tembakan pertama mereka ke gawang lawan.

Namun, dua tahun lalu Prancis masih belum diperkuat Mbappe. Pemain berusia 19 tahun itu tampil gemilang untuk mengukuhkan statusnya sebagai bintang muda terbaik di Piala Dunia.

3 dari 4 halaman

VAR Rugikan Kroasia

Pada malam final, presiden FIFA Gianni Infantino memuji kesuksesan penerapan pertama VAR di Piala Dunia, tetapi sekarang ada empat juta orang Kroasia yang sangat tidak setuju dengan hal itu.

Gol kedua Prancis terjadi berkat penalti yang diberikan oleh wasit asal Argentina, Nestor Pitana setelah berkonsultasi dengan VAR karena Ivan Perisic dianggap melakukan handball.

Perisic tidak dengan sengaja menyentuh bola menggunakan tangan, selain itu dia juga tak punya waktu yang cukup untuk menggerakkan tangan menghindari laju bola. Tapi Pitana tetap memberikan hukuman penalti dan Griezmann mampu menaklukkan Subasic.

Dengan VAR, gol bunuh diri Mandzukic sebenarnya bisa dianulir karena Pogba tampak berdiri dalam posisi offside saat tendangan bebas Griezmann meluncur ke kotak penalti.

Bagi negara terkecil yang mencapai final selama 68 tahun tapi kalah karena keputusan tidak adil seperti itu sangatlah kejam.

4 dari 4 halaman

Griezmann Bersinar

Griezmann tidak bersinar sebagai pencetak gol di Rusia seperti saat memenangkan Sepatu Emas di Euro 2016 dari situasi open play. Namun, dia membuat kontribusi besar dengan bola mati di Piala Dunia.

Empat gol striker Atletico Madrid itu terjadi dari tiga penalti dan kesalahan penjaga gawang Uruguay Fernando Muslera.

Namun, eksekusi set-piece Griezmann memicu Mandzukic memasukkan bola ke gawangnya sendiri juga membuat Raphael Varane dan Samuel Umtiti mencetak gol melawan Uruguay dan Belgia dalam dua pertandingan sebelumnya.

Griezmann gagal mengeksekusi penalti di final Liga Champions 2016. Namun, kali ini dia tetap tenang dalam mengeksekusi tendangan penalti dan juga membantu Pogba mencetak gol ketiga Prancis. (afp/ada)

Sumber: Bola.net

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.