Puji Perisic, Spalletti Dukung Kroasia di Final Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018, Ivan Perisic — Ivan Perisic menyumbang gol saat Timnas Kroasia menyingkirkan Inggris di semifinal Piala Dunia 2018. (Jewel SAMAD / AFP)

Liputan6.com, Moscow - Ivan Perisic mendadak jadi idola baru pendukung Timnas Kroasia di Piala Dunia 2018. Itu karena ia memberikan kontribusi besar dalam sukses Valtreni melaju ke laga puncak pesta sepak bola dunia empat tahunan itu.

Kontribusi Perisic diperlihatkan saat Kroasia menghadapi Inggris pada laga semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moscow, Kamis (12/7/2018) dinihari WIB. Di laga itu, Kroasia sempat tertinggal lewat free kick Kieran Trippier di menit kelima.

Dalam kondisi itu, Perisic tampil sebagai pahlawan dengan mencetak gol penyeimbang di menit ke-68. Selanjutnya, ia menciptakan assist yang dimaksimalkan Mario Mandzukic jadi gol penentu di menit ke-109.

Luciano Spalletti, pelatih Perisic di Inter Milan, pun mengakui bahwa anak asuhnya itu memiliki keunggulan tersendiri. Bahkan, ia berani membandingkan pemain berusia 29 tahun itu seperti Cristiano Ronaldo.

"Saya akan mendukung Kroasia di final tanpa ragu. Perisic adalah satu-satunya pemain yang bisa dibandingkan dengan Ronaldo dari sudut pandang fisik. Ia cepat, kuat, dan ia bisa mencetak lebih banyak gol, bahkan dengan kepalanya," ujar Spalletti, dikutip Football Italia.

Piala Dunia akan sampai pada babak final. Prancis dan Kroasia akan bertanding untuk memperebutkan gelar juara dunia tahun ini. Siapa yang akan menang?

2 dari 3 halaman

Sanjung Brozovic

Kroasia Lolos ke Final Piala Dunia — Gelandang timnas Kroasia, Marcelo Brozovic berselebrasi setelah timnya mengalahkan Inggris pada babak semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Rabu (11/7). Kroasia memastikan diri maju ke final seusai mengandaskan Inggris 2-1. (AP/Frank Augstein)

Selain Perisic, pemain Inter yang tampil untuk Kroasia adalah gelandang Marcelo Brozovic. Seperti Perisic, kontribusinya untuk permainan lapangan tengah anak asuh Zlatko Dalic itu terbilang sangat besar.

"Brozovic mendikte timnya melawan Inggris. Membiarkannya bermain di tengah, mereka bahkan memindahkan pemain seperti (Luka) Modric. Itu jadi bukti soal kualitasnya. Dengannya, bola selalu hidup. Ia memiliki begitu banyak kualitas," beber Spalletti.

Kroasia sendiri harus bersusah payah untuk mencapai final. Setelah bergulat di Grup D, mereka pun harus melewati laga yang melelahkan di 16 besar, 8 besar, dan semifinal. Dalam tiga laga itu, mereka harus tampil minimal hingga 120 menit, dua di antaranya hingga adu penalti.

3 dari 3 halaman