Sukses

Jejak Afrika di Semifinal Piala Dunia 2018

Pele pernah memprediksi tim asal Afrika bakal juara Piala Dunia sebelum abad 21.

Liputan6.com, Jakarta - Pele pernah memprediksi negara Afrika akan menjuarai Piala Dunia sebelum abad 21. Meski ramalannya jauh dari kenyataan, pernyataan legenda sepak bola dari Brasil tersebut ada tepatnya.

Kebenaran komentar Pele terlihat dari jejak Afrika pada kesuksesan peserta Piala Dunia, termasuk pada edisi tahun ini.

Banyak tim juara mengandalkan pemain berdarah Afrika. Termasuk pula mayoritas semifinalis kompetisi di Rusia.

Total 23 pemain dari Prancis dan Belgia, yang bertemu di Krestovsky Stadium, Rabu (11/7/2018) dini hari WIB, merupakan keturunan imigran Afrika.

Salah satunya adalah penyerang Les Bleus Kylian Mbappe, anak dari ayah asal Kamerun dan ibu Aljazair. Sementara Belgia punya Romelu Lukaku yang datang dari Kongo.

Tidak ketinggalan Inggris. Dele Alli, salah satu pencetak gol pada laga perempat final melawan Swedia, memiliki ayah Nigeria. Hanya Kroasia yang tidak punya pemain berdarah Afrika dalam skuatnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Faktor Imigrasi

Tim Afrika memang kesulitan memenangkan Piala Dunia. Pele mengakui hal ini disebabkan lemahnya organisasi

"Bakat Afrika tersebar di seluruh penjuru dunia. Mereka juga memiliki pemain bagus di tiap posisi. Tapi ketika berkumpul di timnas, masalah baru muncul," ungkap Pele, dilansir RT.

Sampai kelemahan itu diperbaiki, Afrika harus puas menyaksikan putra keturunan mereka sukses di negara lain setelah imigrasi.

Pele sebenarnya juga masuk kategori itu. Contoh lain adalah kumpulan pemain Prancis yang memenangkan Piala Dunia 1998. Sedangkan contoh teranyar adalah Jerome Boateng yang mengawal pertahanan Jerman saat memenangkan turnamen 2014.

3 dari 3 halaman

Maksimal 8 Besar

Capaian terbaik tim Afrika di Piala Dunia adalah perempat final. Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010) melakukannya pada tiga kesempatan.

Sedangkan kinerja mereka di Rusia merupakan catatan terburuk sejak 1986. Tidak ada tim Afrika yang mampu melangkah ke babak gugur. Mesir (Grup A), Maroko (Grup B), Nigeria (Grup D), Tunisia (Grup G), dan Senegal (Grup H) mengepak kopor lebih cepat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.