Sukses

MotoGP: Tertinggal 49 Poin, Lorenzo Percaya Masih Punya Kans

Lorenzo tak pesimistis dengan kansnya terlibat dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2018.

Liputan6.com, Montmelo - Menyebut Jorge Lorenzo sebagai calon juara dunia MotoGP 2018 memang tampak berlebihan. Namun, dengan kehebatannya pada dua balapan terakhir membuat wacana tersebut jadi hal yang mungkin bisa terjadi.

Penampilan Lorenzo dalam dua balapan terakhir MotoGP 2018 jadi bukti bahwa usaha dan kerja keras pada akhirnya akan menuai hasil. Ya, podium juara yang didapat pada MotoGP Italia dan Catalunya adalah hasil kerja keras pembalap Ducati tersebut.

Di awal, mungkin tak akan ada yang percaya jika menyebut X-Fuera bakal merebut kemenangan di MotoGP 2018. Maklum, pembalap asal Spanyol itu memperlihatkan performa buruk sejak awal musim 2017, momen di mana ia resmi jadi pembalap Ducati.

Hebatnya, Lorenzo memperlihatkan bahwa dirinya tak kenal kata menyerah. Pada akhirnya, pembalap berusia 31 tahun itu pun kembali meningkatkan reputasinya dengan dua kemenangan beruntun.

Hal itu memang tak lantas membawa Lorenzo ke papan atas klasemen MotoGP. Namun, pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP itu kini mulai mendekati para rivalnya. Duduk di urutan ketujuh dengan koleksi 66 poin, ia terpaut 49 poin dari pemuncak klasemen, Marc Marquez.

"Ada dua kabar buruk. Ada begitu banyak poin yang terbentang, 49, dan ada masalah seperti rem di Qatar yang membuat saya kehilangan poin. Tapi ada hal positif, masih ada banyak balapan yang tersisa hingga akhir musim," ujar Lorenzo, dikutip Tuttomotoriweb.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tinggalkan Ducati

Sayang, saat Lorenzo sudah rutin mempersembahkan kemenangan, ia justru akan berpisah dengan Ducati. Usai musim 2018, ia akan jadi rekan setim Marquez sebagai pembalap Repsol Honda. Soal itu, Lorenzo mengakui bahwa dirinya lebih ingin bertahan di Ducati.

Namun, rapor buruk yang didapat sebelum MotoGP Italia 2018 membuat Lorenzo dalam posisi sulit untuk negosiasi kontrak. Entah siapa yang lebih dulu memutuskan, Ducati dan Lorenzo pun akan berpisah usai musim ini.

"Ini adalah keputusan mereka dan saya harus menghormatinya. Prioritas saya adalah melanjutkan bersama Ducati dan menyelesaikan apa yang telah saya mulai, tapi itu tidak mungkin. Saya harus membuat keputusan. Anda tak bisa kembali pada keputusan yang telah dibuat," Lorenzo menegaskan.

 

3 dari 3 halaman

Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 7 balapan, 2 menang, 2 podium, 1 pole, 1 fastest lap, 66 poin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.