Sukses

Zarco dan Tantangan Juara di MotoGP Prancis

Zarco ingin mempersembahkan hasil yang bagus untuk fansnya di MotoGP Prancis.

Liputan6.com, Le Mans - Johann Zarco akan membalap di kampung halamannya, MotoGP Prancis pada Minggu (20/5/2018). Sirkuit Le Mans bakal menyambutnya sebagai salah satu pahlawan yang akan berjuang memperebutkan juara.

Hingga musim kedua ikut MotoGP, seri di Le Mans, Prancis merupakan awal nama Zarco diperhitungkan. Tahun lalu, dia meraih podium dua di sini.

Memulai dari posisi ketiga saat start, Zarco hanya kalah dari Maverick Vinales di MotoGP Prancis 2017. Kala itu, Zarco terpaut 3,134 detik dari Maverick Vinales. Tentunya, ada dorongan ekstra bagi Zarco untuk memenangkan balapan di MotoGP Prancis.

Meski begitu, ini tentu tak akan mudah dilakukan.Marc Marquez sedang dalam tren bagus karena sudah menang di dua seri terakhir MotoGP Amerika Serikat dan Jerez. Jangan dilupakan pula duo Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi yang sedang penasaran dengan hasil bagus.

Dua pembalap pabrikan Yamaha ini dipastikan bakal habis-habisan di sini. Vinales dan Rossi akan memanfaatkan betul keunggulan Yamaha M1 yang cocok dengan sirkuit Le Mans dengan karakter stop and go nya.

Pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco, merasa belum 100 persen mengeluarkan kemampuan terbaiknya. (MotoGP.com)

Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menyebut Zarco harus bisa kalahkan duo pembalap tim pabrikan ini di Le Mans. Apalagi seri kelima bakal menjadi pertaruhan buat Vinales dan Rossi.

"Jika mereka kalah di sana, mereka hancur. Dan jika Zarco menang, di Yamaha akan terjadi kekacauan besar," kata pria yang juga Manajer Andrea Iannone itu.

Dari dua latihan bebas di MotoGP Prancis yang digelar Jumat (18/5/2018), Zarco menunjukkan kemajuan. Dia terus memperbaiki catatan waktu meski hanya berada di posisi tercepat kelima.

Zarco boleh jadi hanya muka baru diantara sederetan pembalap berpengalaman yang akan tampil di MotoGP Prancis nanti. Seharusnya, Jorge Lorenzo juga bisa meraih juara di sini. Namun hampir dua musim dengan Ducati, Lorenzo belum menunjukkan tanda-tanda bisa menang lagi.

Sebelum ke Ducati, Lorenzo merupakan peraih jumlah menang terbanyak dalam 10 musim terakhir. Dia berhasil menang sebanyak 5 kali di satu dekade terakhir, melebihi pembalap manapun termasuk Rossi. Namun kali ini, namanya sulit diperhitungkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Merasa Nyaman

Zarco sendiri merasa nyaman bisa balapan di MotoGP Prancis. Dia mengakui, sedikit tertekan pada hari pertama. Meski begitu dia bisa mengatasi tekanan dengan baik.

Zarco tampil impresif di hari pertama MotoGP Prancis, Jumat (18/5/2018). Pada sesi latihan bebas pertama, Zarco berada di urutan kelima, tertinggal 0,279 detik dari Marc Marquez yang menjadi tercepat.

Pada sesi latihan bebas kedua, Zarco juga berada di ututan kelima. Dia hanya kalah 0,075 detik dari pembalap pabrikan Yamaha, Maverick Vinales.

"Tentang hari pertama di Le Mans, saya bisa mengatakan kemarin cukup tertekan, tapi saya dapat mengendalikan tekanan ini dengan baik, saya merasa baik," ujar Zarco dilansir dari Motor Sport.

"Saya senang untuk melihat semua penggemar meneriakkan nama dan mendukung saya. Dan saya tidak merasakan tekanan ini di atas motor, jadi ini sangatlah penting," kata pembalap MotoGP asal Prancis tersebut.

Aksi pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco (Twitter/Yamaha Tech 3)

Zarco melanjutkan, cuaca cerah Le Mans menjadi motivasi tersendiri baginya. Pasalnya, dia jarang merasakan suasana cerah di Prancis.

"Pagi hari cukup segar, sudah sejak lama kami tidak berada dalam kondisi sesegar ini. Meski cuacanya bagus dan matahari bersinar, temperaturnya rendah, sehingga perlu sedikit berhati-hati, untuk tidak terjatuh."

"Semakin banyak lap yang saya lakukan, semakin baik feeling yang saya dapatkan, jadi ini bagus," ucap Zarco.

3 dari 3 halaman

Lebih Ngeri Marquez

Terkait persaingan di Le Mans nanti, Zarco secara blak-blakan lebih menakuti perlawanan dari Marc Marquez ketimbang Valentino Rossi. Zarco seakan menampik fakta kalau Rossi sudah tiga kali juara di MotoGP Prancis.

"Saya pilih Marquez yang lebih berbahaya. Dia terlihat lebih nyaman bersama Honda," ucap Zarco.

Zarco sendiri ingin memuaskan fansnya di Le Mans. Berbekal podium kedua di MotoGP Prancis lalu, tahun ini, Zarco mengincar kemenangan.

"Tahun lalu merupakan balapan terbaik saya. Kali ini, saya mengincar kemenangan. Namun untuk itu, saya harus bekerja lebih keras," katanya mengakhiri.

Johann Zarco bersaing dengan Valentino Rossi di MotoGP Prancis (JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)

Target juara bukan hal muluk bagi Zarco. Meski begitu, cuaca dan pemilihan ban yang tepat bakal menentukan keberhasilan Zarco di balapan nanti.

Sudah sering terjadi, Zarco malah keteteran di lap-lap akhir balapan. Maka itu, selain setelan mesin yang pas, Zarco butuh kejelian teknisi dalam menentukan ban. Tentu ini semua juga tergantung masukan dari Zarco.

"Saya sangat gembira dan bersemangat menyongsong balapan di kandang sendiri. Saya merasa beruntung mampu podium di Jerez, namun di Le Mans lain. Motivasi dan kepercayaan diri saya sangat besar di sini," kata Zarco.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.