Sukses

Dua Balapan Penentu Nasib Lorenzo

Jorge Lorenzo masih terus berjuang untuk memperbaiki penampilannya di MotoGP musim ini.

Liputan6.com, Bologna - Tim Ducati Corse mengeluarkan ultimatum kepada Jorge Lorenzo agar segera meninggalkan zona merah di ajang MotoGP musim ini. Jika gagal memberikan yang terbaik di balapan selanjutnya, akan berdampak pada masa depannya pembalap asal Spanyol tersebut.

Ultimatum ini disampaikan Paolo Ciabatti selaku direktur balap tim Ducati Corse. Dia menuturkan Lorenzo harus bisa keluar dan membuktikan diri kemampuannya di musim ini.

Tim pun memberikan catatan bahwa dua balapan selanjutnya di Sirkuit Le Mans dan Mugello akan menjadi perhatian untuk menilai seberapa kuat X-Fuera bertarung di musim ini. Artinya, masa depan Lorenzo berada di tangannya sendiri.

"Penampilan Lorenzo di Sirkuit Jerez adalah pertanda baik untuk Lorenzo dan tim. Sekarang kita memiliki dua balapan ke depan untuk membuktikan diri bahwa mampu bersaing pada MotoGP musim ini," ungkap Ciabatti seperti dikutip dari Tuttomotoriweb, Senin (14/5/2018).

Ruang gerak Lorenzo untuk membuktikan diri seakan semakin sempit, sebab situasi panas sudah terlanjur terjadi di tim Ducati. Karena tim yang bermarkas di Borgo Panigale, Bologna, telah memberikan ultimatum kepada mantan pembalap Yamaha tersebut.

Mempertahankan posisinya di MotoGP dirasa bakal sulit buat Lorenzo. Pasalnya, sejumlah tim sudah menutup pintu rapat-rapat untuk mendatangkan pembalap baru.

Hanya tim Repsol Honda yang kemungkinan masih bisa bernegosiasi dengan Lorenzo mengingat nasib Dani Pedrosa juga belum memiliki kejelasan. Sayangnya, Marc Marquez tidak berkenan untuk berduet dengan juara dunia tiga kali di kelas utama.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sinyal Marquez

Marquez telah memainkan penampilan yang baik di ajang MotoGP musim ini. Memenangkan balapan dan memimpin klasemen pembalap sementara membuat posisinya semakin kuat untuk memberi tekanan kepada HRC terkait siapa yang layak menjadi pendampingnya.

Marquez sudah sering memberikan sinyal bahwa dia ingin rekan setim yang tidak memberinya banyak kesulitan. Maksudnya, siapa yang bisa membantunya dan yang tidak membayangi kecepatan motornya.

Peran Pedrosa sebagai pendamping Marquez sudah tepat. Namun kedatangan Alberto Puig sebagai bos baru di Honda bakal mengubah situasinya.

(David Permana)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.