Sukses

Eks Presiden Juventus Tuding Inter Milan Terlibat Calciopoli

Pria berusia 73 tahun itu menuduh Inter Milan juga mempunyai dosa yang ditutup-tutupi pada 2006 silam.

Liputan6.com, Milan - Mantan Presiden Juventus, Giovanni Coboli Gigli, menuding Inter Milan terlibat skandal Calciopoli yang terjadi di Serie A pada 2006.

Gigli merupakan Presiden Juventus pada 2006-2010. Setelah 12 tahun Calciopoli berlalu, Gigli kembali membuka cerita kelam di sepak bola Italia tersebut.

Ada empat tim yang dinyatakan bersalah dalam skandal tersebut, Juventus, AC Milan, Lazio, dan Fiorentina. Juventus yang menjadi dalangnya mendapat hukuman paling berat.

Si Nyonya Tua, sebutan Juventus, kehilangan gelar Scudetto mereka. Tak hanya itu, mereka juga didegradasi ke Serie B.

Fakta baru kini diungkap Gigli. Pria berusia 73 tahun itu menuduh Inter Milan juga mempunyai "dosa" yang ditutup-tutupi pada 2006 silam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukti Bersalah

Gigli melanjutkan, dalam persidangan Calciopoli, ada bukti yang menunjukkan Inter Milan bersalah. Namun, bukti itu malah disembunyikan.

"Juventus didegradasi ke Serie B dan kami menerimanya. Penjelasan tetap ada sebagai ujian yang dalam pandangan saya tidak dilakukan dengan cara terbaik," ujar Gigli dalam sebuah program di Roma TV.

"Ada potongan-potongan bukti tertentu yang diabaikan, kalau saya bilang lebih tepatnya disembunyikan. Kemudian ada bukti berupa penyadapan telepon mengenai klub yang berbeda. Apakah bukti itu mengacu pada Inter? Tepat seperti itu." 

3 dari 3 halaman

Layak Dihukum

Cigli juga meminta Inter Milan mendapat hukuman. Sebab, jaksa Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengetahui kesalahan Inter Milan.

"Inter juga pantas untuk dihukum atas apa yang terjadi dalam berbagai percakapan. Jaksa FIGC, Palazzi bahkan mengatakan demikan. Namun masalah itu telah lenyap dan telah berakhir seperti yang kita ketahui," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.