Sukses

Moskow Batasi Penjualan Miras pada Piala Dunia 2018

Ganja, kokain, dan heroin masih boleh masuk stadion selama Piala Dunia 2018.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah kota Moskow, Rusia, berusaha menekan angka perkelahian antarsuporter pada Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung mulai Juni mendatang. Salah satu caranya dengan membatasi peredaran minuman keras alias miras selama turnamen berlangsung. 

Seperti dilansir The Sun, minuman beralkohol hanya dijual di dalam stadion dan area suporter atau fan zone. Sementara di luar itu, peredarannya dibatasi secara ketat. 

"Badan eksekutif telah menetapkan batas penjualan dan konsumsi minuman keras dilarang selama perayaan Piala Dunia dan saat pertandingan," ujar pejabat Moskow, Kirill Malyshkin.  

Kebijakan ini tentu saja memukul usaha kafe, bar, maupun penjual minuman keras berlisensi di kota Moskow. Namun pemerintah tidak punya pilihan karena potensi kericuhan antarsuporter sangat besar. Situasi biasnya bertambah parah dengan kehadiran miras. 

Pada Piala Eropa 2016 lalu, suporter garis keras Rusia terlibat keributan dengan hooligan Inggris. Korban berjatuhan. Sebagian lainnya ditangkap polisi dan diproses secara hukum. 

Celakanya, api dendam masih terus membara. Suporter garis keras Rusia bahkan sudah mengasah kemampuan berkelahinya untuk menyambut hooligan Inggris. Mereka juga mengutus perwakilannya hingga ke Argentina guna mendapat tambahan pasukan. 

Dua stadion yang terletak Moskow sendiri akan menjadi tuan rumah bagi 12 pertandingan selama Piala Dunia nanti, termasuk babak final dan semifinal. Timnas Inggris sendiri tidak berada di sana. Hanya saja, Three Lions--julukan timnas Inggris- bisa saja tampil di Spartak Stadium melawan juara Grup H seandainya mereka finis sebagai runner up Grup D. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Narkotika Boleh Masuk Stadion

Sementara itu, meski membatasi peredaran minuman keras, Moskow justru masih terbuka dengan narkotika sejenis ganja, heroin, maupun kokain. Suporter masih diizinkan membawanya asal dilengkapi dengan dokumen medis yang otentik dari dokter. 

Aturan Uni Ekonomi Eurasia yang melibatkan negara-negara seperti Rusia, Belarusia, dan Kazakhstan, masih memperbolehkan zat-zat terlarang ini masuk kenegaranya. 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.