Sukses

Persib Tidak Akan Intervensi Komdis PSSI Soal Keributan Lawan Arema

Kericuhan di partai Arema FC melawan Persib terseret ke sidang Komdis PSSI.

Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung berharap Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dapat melihat fakta-fakta yang terjadi dalam insiden kericuhan di partai melawan Arema FC pada pekan keempat Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak. Pertandingan kedua tim terpaksa dihentikan di menit-menit akhir karena suporter menyerbu ke dalam lapangan.

Gelar sidang perkara untuk kasus itu terjadwal pada 18-19 April 2018. Kubu Persib meminta keadilan, tapi tidak akan melakukan intervensi kepada Komdis.

"Itu kan ranahnya Komdis. Jadi kita serahkan sepenuhnya kepada PSSI melalui Komdis. Nah, adapun nanti menyangkut keputusan, karena ini wewenang Komdis, nanti kita tunggu saja isi keputusannya seperti apa," ujar Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Kuswara S Taryono saat dihubungi Liputan6.com.

Kericuhan tersebut menimbulkan korban di kubu Persib. Pelatih Roberto Carlos Mario Gomez mengalami luka pada kepalanya setelah menjadi sasaran pelemparan suporter.

"Jadi kita posisi, manajemen, karena ini ranahnya Komdis, ya kita serahkan kepada Komdis," ia menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harapan Persib

Kuswara menuturkan, pihaknya tidak akan ikut campur pada sidang Komdis. Namun harapannya, Komdis dapat menjatuhkan hukuman tanpa pandang bulu untuk Arema FC.

Bagaimanapun, Persib terkena imbas dari kericuhan tersebut. Bahkan tidak hanya Gomez, pemain Persib, Ardi Idrus, juga dikabarkan mengalami intimidasi dari suporter.

"Tentunya, kita berharap Komdis bisa memberikan keputusan yang terbaik dengan melihat fakta-fakta yang memang sesungguhnya. Aspek hukumnya secara komprehensif," tutur Kuswara.

3 dari 3 halaman

Jadwal Persib

Sabtu, 21 April 2018

Persib Bandung vs Borneo FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.