Sukses

Fakta-Fakta 4 Tim Semifinalis Liga Champions 2017/18

Empat klub yang lolos ke semifinal Liga Champions, sekaligus menjadi representasi dari liga-liga domestik terbaik di Eropa.

 

Jakarta - Real Madrid dan Bayern Munchen menjadi dua tim terakhir yang memastikan diri lolos ke semifinal Liga Champions 2017/18. Sebelumnya, dua klub: AS Roma dan Liverpool telah terlebih dahulu memastikan tiket mereka.

Pada pertandingan Leg 2 Babak Perempat Final Liga Champions 2017-2018, Rabu (11/4/2018) atau Kamis (12/4/2018) dini hari WIB, meski kalah dari Juventus, Real Madrid tetap lolos. Sementara Bayern Munchen bermain 'aman' dengan meraih hasil imbang kala menjamu Sevilla.

Satu yang menarik dari zona semifinal musim ini, keberadaan 4 klub tersebut sekaligus menjadi representasi dari liga-liga domestik yang dianggap bagus di kawasan Eropa. Seperti diketahui, UEFA menyebut ada 5 liga lokal unggulan, yakni Premier League Inggris, La Liga Spanyol, Liga Italia Serie A, Bundesliga Jerman dan Ligue 1 Prancis.

Ketiadaan wakil Ligue 1 tak menjadi masalah, karena semifinal hanya menyediakan empat partisipan. Namun, komposisi seru tersebut memberi gambaran bakal sengitnya perseteruan di semifinal. Real Madrid mewakili Spanyol, AS Roma merepresentasikan Italia, Liverpool membawa nama besar Inggris, serta Bayern Munchen mengisi area tradisional Jerman.

Walhasil, kini publik akan menunggu aksi dari Real Madrid dkk, apakah keseruan fase empat besar akan melebihi ragam drama sepanjang semifinal. Sebelum ke sana, berikut ini ada sekilas informasi terkait 4 klub peserta semifinal Liga Champions musim ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bayern Munchen (Jerman)

Raksasa Jerman ini memiliki tradisi kekuatan di zona Eropa yang tak kalah dibanding dua tim raksasa lain, yakni Real Madrid dan Liverpool. Nama besar Die Roten menjadi jaminan, ditambah sederet pemain berpengalaman.

Kekuatan Bayern Munchen semakin bertambah setelah Jupp Heynckes bersedia kembali menangani tim yang berkandang di Allianz Arena tersebut. Hasilnya menggembirakan, karena mereka sudah berhasil menjadi jawara Bundesliga. Artinya, sepak terjang Bayern Munchen akan sangat berbahaya setelah hanya berkonsentrasi di level Liga Champions.

Saat ini Bayern Munchen berada di posisi ke-3 ranking klub versi UEFA. Performa mereka di Liga Champions musim ini tak terlalu buruk. Armada Jupp Heynckes mengoleksi 8 kemenangan, sekali seri dan sekali kalah. Level produktivitas gol juga tergolong biasa saja, yakni 23 gol dan kebobolan 8 gol. Top scorer mereka tak lain bomber Robert Lewandowski, yang sudah mengemas 5 gol.

Jika skuat inti 'sehat', komposisi starting XI Bayern Munchen sangat berbahaya. Varian terideal bisa saja terdiri dari kiper Manuel Neuer, kuartet bek Joshua Kimmich, Mats Hummels, Jerome Boateng dan David Alaba. Area tengah bakal dikawal Javi Martínez, Arturi Vidal dan Thiago. Komposisi trio depan bisa diisi Franck Ribéry, Thomas Müller dan Robert Lewandowski.

Meski tergolong ideal, Bayern Munchen memiliki catatan tak mengenakkan pada semifinal terakhir yang pernah mereka rasakan. Pada Liga Champions 29915-2016, mereka kalah dari Atletico Madrid. Skor agregat 2-2. Namun, FC Hollywood kalah gol tandang.

 

3 dari 5 halaman

Liverpool (Inggris)

Klub tradisional Inggris ini memenuhi janjinya kepada Liverpudlian. Pada awal kompetisi musim ini, Manajer Liverpool, Jurgen Klopp sudah menyuarakan akan membawa Liverpool ke level yang lebih tinggi lagi. Tak hanya di liga domestik, alias Premier League 2017-2018, melainkan juga mencari tempat yang lebih bagus di pentas Liga Champions.

Arah ke sana sudah mulai terlihat ketika berada di zona fase grup, meski tak konsisten. Pelan namun pasti, Liverpool menjelma menjadi ancaman serius. Bukti terakhir sudah terlihat kala mereka secara mengejutkan menumbangkan sang penguasa sementara klasemen Premier League, Manchester City.

Dua kemenangan dengan mencetak lima gol ke gawang Manchester City menjadi sinyal realisasi janji Klopp. Hal itu juga menjadi bom waktu bagi calon lawan mereka di semifinal. Padahal, jika melihat ranking Liverpool di UEFA, mereka hanya berada di posisi ke-25, terjauh dari tiga partisipan lain. Soal performa, statistik UEFA menunjukkan, Liverpool hanya menuai 6 menang dan 4 seri, tanpa terkalahkan.

Satu yang menjadi senjata andalan mereka adalah produktivitas gol. Liverpool sudah mengoleksi 33 gol dan hanya kebobolan 7 gol. Andai melihat komposisi sekarang, formasi ideal pemain bisa diisi kiper Karius, bek Alexander-Arnold, Lovren, Van Dijk dan Robertson. Posisi gelandang diisi Oxlade-Chamberlain, Henderson dan James Milner. Trio penyerang bakal 'diambil' Mané, Firmino dan Salah.

 

4 dari 5 halaman

Real Madrid (Spanyol)

Real Madrid menjadi tim yang layak menjadi unggulan pertama. Terlepas dari sepak terjang 'mengerikan' Liverpool dan AS Roma, posisi nomor 1 versi ranking UEFA, menjadi bukti kelayakan tersebut. Kini, Real Madrid tinggal menguji kepatutan mereka.

Langkah besar sudah mereka buktikan ketika menjungkalkan ambisi raksasa Italia, Juventus. Sayang, perjalanan mereka tak mulus, dan butuh gol dramatis dari Cristiano Ronaldo agar bisa menyingkirkan Juventus.

Terlepas dari itu, keberhasilan menggulung Juventus menjadi catatan tersendiri. Mereka berhasil membuktikan bisa konsisten di pentas Eropa, meski secara kuantitas pemain tak ada perubahan signifikan. Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, memenuhi janji akan membawa Real Madrid konsisten meski dengan pemain anyar yang minim.

Perjalanan musim ini juga tak mulus. Real Madrid pernah merasakan dua kekalahan dan sekali seri dalam 10 pertandingan. Level 'kegemaran' mencetak gol juga tak konsisten, meski sudah mengoleksi 26 gol dan kebobolan 12 kali.

Berbekal itu pula, UEFA menunjukkan starting XI paling ideal dengan ketersediaan pemain sekarang. Posisi kiper bisa diisi Kyelor Navas, barisan bek ada Carvajal, Sergio Ramos, Raphael Varane dan Marcelo. Sementara Casemiro, Modrić, Kroos dan Isco bisa menyokong duet bomber Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo.

 

5 dari 5 halaman

AS Roma (Italia)

Tim yang paling mengejutkan di antara para semifinalis. Sematan tersebut menjadi efek dari keberhasilan mereka menumbangkan satu di antara favorit juara, Barcelona.

Bagaimana tidak, aksi heroik armada Serigala Ibu Kota Italia tersebut menjadi atensi seluruh penggemar. Masih banyak yang terus menelaah apa saja yang membuat mereka bisa mencetak tiga gol, dan bermain lebih bagus dari pertemuan pertama.

Pemain AS Roma, Daniele De Rossi mengakui, mereka punya keyakinan setelah berhasil mencetak gol cepat, plus hadiah penalti. Imbasnya, kepercayaan diri meningkat drastis, dan eksplosivitas permainan sepanjang pertandingan membuahkan hasil gol ketiga.

Kini, AS Roma tengah menapak jejak bak 'Cinderella'. Maklum, inilah kali pertama bagi AS Roma merasakan area semifinal di turnamen level Eropa. Kali terakhir mereka merasakan itu pada musim 1983-1984. Saat itu, mereka mampu menaklukkan wakil Skotlandia, Dundee United dengan skor agregat 3-2.

Sumber: www.Bola.com

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.