Sukses

MotoGP: Zarco Akui Honda Siap Merekrutnya, Gantikan Pedrosa?

Di Honda, Zarco bisa saja menggantikan Pedrosa mulai MotoGP 2019.

Liputan6.com, Santiago del Estero - Banyak yang memprediksi bahwa MotoGP 2018 akan jadi musim terakhir Dani Pedrosa bersama Honda. Tim pabrikan yang berbasis di Belgia itu pun dilaporkan tengah sibuk mencari sosok yang bisa menggantikannya.

Honda berharap besar pada kemampuan Pedrosa ketika baru naik kelas ke MotoGP pada musim 2006. Maklum, sebelumnya Pedrosa mampu melewati tiga musim beruntun dengan jadi juara dunia, yakni di kelas 125cc (2003) dan 250cc (2004, 2005).

Sayang, jadi juara di kelas lebih rendah bukan berarti akan mampu menguasai kelas utama. Itulah yang dihadapi Pedrosa. Sejauh ini, pencapaian terbaik pembalap Spanyol itu hanya jadi runner-up, yakni musm 2007, 2010, dan 2012.

Dalam beberapa musim terakhir MotoGP, rapornya justru memburuk. Sejak 2014, rapor terbaik Pedrosa adalah finis keempat. Dan ia tak menunjukkan pertanda bagus saat memulai musim 2018 dengan balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail. Pedrosa mengakhiri balapan dengan finis di urutan ketujuh.

Karenanya, ada laporan yang menyebut kontrak Pedrosa tak akan diperpanjang usai MotoGP 2018. Kabarnya, Johann Zarco yang akan mengisi posisi pembalap berusia 32 tahun itu di musim depan. Zarco sendiri tak menyangkal bahwa dirinya sedang bernegosiasi dengan Honda.

"Saya memiliki kontak dengan Honda," ujar Zarco, dikutip Sky Sports. Namun, Zarco langsung merevisi jawabannya. "Tidak, saya katakan Honda dan KTM, ada dua komunikasi dan dua peluang yang saya miliki. Saya masih tidak tahu apa-apa."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ada 3 Tim

Zarco bukan pembalap yang sudah berpengalaman di kelas MotoGP. Ia baru memulai petualangan di kelas utama sejak musim 2017. Namun, penampilan apik bersama Tech 3 mengundang ketertarikan banyak tim.

Terlebih, pembalap berusia 27 tahun itu juga memiliki keinginan untuk mengendarai motor pabrikan. Artinya, satu-satunya cara bagi Zarco untuk mewujudkan keinginannya adalah hijrah ke tim pabrikan. Kebetulan, kontraknya bersama Tech 3 berakhir usai MotoGP 2018.

Sebelumnya, Laurent Fellon yang notabene manajer Zarco, sempat mengungkapkan beberapa tim yang tengah mendekati kliennya. "Negosiasi berjalan bagus. Masih terlalu dini untuk membicarakan soal pengumuman. Setidaknya kami akan menunggu hingga Kerez. Kami tak ingin membuat iklan seperti yang lain. Ada Honda, KTM, dan Suzuki. Kami harus menunggu sesuatu terjadi," timpal Fellon.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Zarco di Semua Kelas

125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin

Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin

MotoGP: 19 balapan, 0 menang, 3 podium, 3 pole, 4 fastest lap, 182 poin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.