Sukses

Jessica, Relawan Piala Dunia 2018 dan Deadline 18 April

Proses pemilihan jadi volunteer Piala Dunia 2018 melibatkan ratusan ribu pendaftar.

Liputan6.com, Jakarta - Jessica, mahasiswa Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Yapari-Aba Bandung, tengah jadi pembicaraan. Itu karena ia terpilih sebagai volunteer Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di Rusia, 14 Juni-15 Juli 2018.

Dia mengaku tak memiliki niat untuk terlibat di Piala Dunia 2018 sebagai volunteer. Awalnya, pada 2016, Jessica hanya ingin mencari kesibukan sekaligus membuat dirinya berguna bagi banyak orang. Dari motivasi itu, ia pun mencari kegiatan di dunia maya.

Ia pun menemukan sebuah pengumuman terkait pendaftaran volunteer untuk Piala Konfederasi 2017 dan Piala Dunia 2018. Setelah gagal memenuhi persyaratan untuk Piala Konfederasi 2017, ia justru dinyatakan lolos Piala Dunia 2018. Dia termasuk dalam 17.040 orang terpilih dari 176,870 yang mendaftar.

"Setelah gagal untuk Piala Konfederasi, saya pun tak terlalu berharap. Ketika dinyatakan lolos untuk Piala Dunia, ini kejutan bagi saya. Semua proses dilakukan via online. Mulai dari pendaftaran, tes bahasa Inggris, hingga sesi wawancara," ujar Jessica saat dihubungi Liputan6.com.

Kebetulan, Bahasa Inggris memang salah satu bidang yang dikuasai perempuan kelahiran 27 April 1994 itu. Saat mendaftar, ia mengajukan diri untuk jadi volunteer di bidang ticketing, katering, tapi yang diterima justru bidang akreditasi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kendala Biaya

Sayang, saat ini ia tengah terancam gagal berangkat ke Rusia karena permasalahan dana. FIFA memang menanggung semua biaya untuk para volunteer, tapi hal itu tak termasuk tiket keberangkatan dan kepulangan.

Awalnya, Jessica memiliki estimasi soal dana yang dibutuhkan, yakni Rp 50 juta. Tapi, estimasi itu untuk jadwal keberangkatan 10 Juni 2018. Masalahnya, ia baru mendapat email bahwa dirinya harus sudah berada di tempat pada 30 Mei 2018.

"Rencana awal beli satu tiket perjalanan. Sekarang sepertinya saya harus beli tiket dari Jakarta ke Moskow dulu, nanti menginap di hotel semalam, besoknya berangkat ke kota tujuan," jelas Jessica.

Untuk mewujudkan keinginannya, Jessica meminta bantuan kepada semua pihak. Para awak media pun ikut membantu dengan menyebarkan informasi mengenai mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris tersebut.

3 dari 3 halaman

Tak Kecewa

Per Jumat (6/4/2018), ia baru melakukan pembicaraan dengan pihak kampus yang berniat memberikan bantuan. Dari hasil pembicaraan itu, Jessica menyebut bantuan dari pihak kampus tidak akan penuh. Dan ia juga tak tahu berapa besaran pastinya.

Ia juga sudah mengupayakan untuk meminta bantuan Kemenpora via email. Namun, sampai saat ini ia belum mendapat balasan dari Kemenpora. Rencananya, Senin (9/4/2018), ia akan menghadap Dispora Bandung dengan didampingi Kepala Jurusan kampusnya.

Masalahnya, Jessica pun tengah berpacu dengan waktu. Jika ingin keberangkatannya terealisasi, ia harus segera mendapatkan tiket perjalanan. Pasalnya, pihak panitia meminta Jessica untuk mengirimkan bukti tiket perjalanan paling lambat 18 April 2018.

"Kalau tidak jadi berangkat ya gak apa-apa. Saya sudah mengupayakan semua yang saya bisa. Akan lebih menyesal jika saya tidak berusaha. Saya juga sudah siap resign dari kantor karena mereka tak memberikan izin untuk kegiatan ini. Dan kalau ada kesempatan, saya akan kembali mendaftar untuk Piala Dunia 2022," tutup Jessica.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.