Sukses

MotoGP: Vinales dan Lorenzo Jeblok Karena Frustrasi?

Frustrasi membuat Vinales dan Lorenzo tampil buruk pada seri perdana MotoGP 2018.

Liputan6.com, Buenos Aires - Memperkuat tim papan atas bukan jaminan seorang pembalap MotoGP bakal melesat. Faktanya, hal itu yang tengah dialami Maverick Vinales bersama Movistar Yamaha dan Jorge Lorenzo bersama Ducati Corse.

Ketimbang pembalap lain di MotoGP, rapor buruk Vinales dan Lorenzo jauh lebih mendapat sorotan. Itu karena ekspektasi yang ada di pundak mereka jauh lebih besar. Selain itu, mereka juga dibekali motor yang seharusnya bisa melaju cepat di barisan depan.

Sayang, hal tersebut gagal diperlihatkan keduanya pada MotoGP 2017 dan balapan perdana di musim ini. Pada MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail, Vinales memang memperlihatkan perjuangan hebat hingga finis keenam. Namun, ia sempat terpuruk hingga menempati urutan ke-15.

Sedangkan Lorenzo gagal mencapai garis finis akibat terjatuh pada lap ke-12. Freddie Spencer yang notabene juara dunia kelas 500cc musim 1983 dan 1985 ikut menyoroti situasi keduanya. Menurut Spencer, rapor buruk mereka tak lepas dari faktor psikologis.

"Maverick mungkin memiliki lebih banyak masalah pada motor. Dalam beberapa sesi, ia sangat cepat, di lain tidak. Pertanyaannya, apakah ini karena motor atau soal jiwa dan emosinya. Dalam beberapa seri, ia menunjukkan rasa frustrasinya," kata Spencer, dilansir Tuttomotoriweb.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pikirkan Gaji?

Khusus untuk Lorenzo, kesialan yang didapat pada MotoGP Qatar diindikasikan sebagai kesalahan pada mesin. Tapi, tetap saja hal itu akan mempengaruhi kepercayaan diri X-Fuera untuk mengarungi musim yang masih panjang ini.

Padahal, sempat ada indikasi kebangkitan usai Lorenzo mencetak waktu putaran terbaik dalam tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia. Menurut Spencer, penampilan buruk Lorenzo juga dipengaruhi isu yang menyebut bahwa Ducati akan memangkas gajinya jika ingin perpanjangan kontrak.

"Setelah mencetak waktu terbaik di Sepang, ada diskusi soal pemotongan gaji. Saya tak akan menyebut hal ini sebagai alasannya, tapi ia sangat sensitif. Emosi akan bagus selama terkendali. Mereka bisa membantu jika Anda bisa mengarahkan emosinya ke arah yang tepat," ujar Spencer.

 

3 dari 3 halaman

Yamaha Berbenah

Ya, memang sempat ada pembicaraan soal pemotongan upah Lorenzo yang dinilai terlalu besar, tapi gagal memenuhi ekspektasi. Soal Vinales, Spencer meyakini bahwa Yamaha telah melakukan perbaikan untuk membantunya melaju cepat di musim ini.

"Kabar baiknya adalah Yamaha tampaknya telah memecahkan masalah dengan penggunaan ban dalam lima atau enam lap terakhir, sebagaimana dikonfirmasi Valentino (Rossi). Keduanya kuat di Yamaha dan ini harus memberi mereka kepercayaan diri untuk balapan selanjutnya," jelas pria asal Amerika Serikat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.