Sukses

Ada Marko Simic, Persija Sulit Dihentikan di Liga 1?

Keganasan Marko Simic di muka gawang lawan menjadi pertanda bagus bagi Persija jelang Liga 1 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta sedang membahana. Klub kebanggaan The Jakmania ini terus meraih hasil positif usai menjuarai Piala Presiden 2018.

Teranyar, Persija hantam klub asal Singapura, Tampine Rovers di kualifikasi Piala AFC. Pada laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (28/2/2018), Persija menang 4-1 atas Tampine Rovers.

Yang menjadi sorotan siapa lagi kalau bukan Marko Simic. Penyerang Persija asal Kroasia itu sukses membuat heboh karena mencetak hattrick, sedangkan satu gol lagi dicetak Rezaldi Hehanusa.

Dua gol Simic dicetak di babak kedua saat Persija bermain dengan 10 pemain. Itu setelah Jaimerson diusir wasit karena melakukan pelanggaran terhadap pemain Rovers. Fenomena Simic sungguh membuat ngeri. Jika digabung, maka Simic sudah mencetak 5 gol dalam dua pertandingan di SUGBK.

Dua gol lagi seperti diketahui dicetak saat final Piala Presiden melawan Bali United. Persija saat itu menang 3-0 dan satu gol lagi juga dicetak Rezaldi "Bule" Hehanusa.

Melihat torehan ini, apakah Persija bakal sulit dihentikan saat Simic terus-terusan mencetak gol? Target utama tentu di Liga 1 nanti, kompetisi resmi yang dimainkan semusim penuh.

Marko Simic melakukan salto usai membobol gawang Tampines Rovers pada laga Piala AFC 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta (28/2/2018). Simic mencetak tiga gol untuk Persija. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Mungkinkah Persija sulit dihentikan, utamanya saat menang di kandang? Pelatih Persija, Stefano "Teco" Cugurra sendiri tak mau mengagung-agungkan Simic.

Usai menang lawan Tampine Rovers, Teco lebih suka untuk menyoroti persiapan Persija. Dia mengatakan kemenangan besar atas klub asal Singapura itu karena persiapan yang cukup.

"Pertandingan melawan Tampines, kami punya banyak waktu untuk persiapan. Semua pemain kerja keras di latihan. Kami berlatih fisik, teknik, dan taktik. Hari ini kami konsentrasi penuh," ujar Teco pada konferensi pers setelah pertandingan, Rabu (28/2/2018).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Striker Komplet

Persija membutuhkan striker seperti Simic. Sudah lama Persija tak memiliki striker haus gol seperti ini meski dalam sejarahnya pernah punya banyak striker mumpuni.

Namun apa yang ditorehkan Simic sangat fenomenal. Dalam waktu yang tidak lama, dia sudah mencetak 17 gol di semua kompetisi dengan Persija.

Kunci kegarangan Simic terletak pada kerja keras striker berusia 30 tahun ini. Layaknya El Pistolero Luis Suarez milik Barcelona, Simic tipikal striker yang selalu bekerja keras.

Sebagai penyerang murni, Simic mau mencari ruang kosong demi mencetak gol. Satu lagi kehebatannya yaitu serbabisa. Dia tipikal striker komplet yang bisa mencetak gol dengan berbagai cara.

Marko Simic merayakan gol bersama Rudi Widodo saat melawan Tampines Rovers pada laga Piala AFC 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta (28/2/2018). Simic mencetak tiga gol untuk Persija. (Bola.com/Asprilla Dwi Adha)

Kehebatan Simic bahkan mendapatkan pujian langsung dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Anies juga memuji rekrutan anyar, Riko Simanjuntak.

"Simic bagus, Riko juga keren. Jadi, saya rasa kompak mainnya. Keberadaan Simic dan Riko bikin suasana beda," ujar Anies.

Simic sendiri masih merendah meski terus-terusan menjadi ancaman berbahaya buat lawan-lawan Persija. Dia mengucapkan syukur karena bisa cetak hattrick.

"Berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Saya senang. Saya merasa fantastis, saya sangat senang dan berterima kasih kepada Tuhan," ucap Simic selepas laga.

Kegarangan Simic boleh jadi terinspirasi dari Cristiano Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic. Maklum, Simic memang ingin meniru aksi-aksi kedua bintang sepak bola Eropa tersebut.

"Ronaldobukan idola, tapi saya memang mengikuti Cristiano Ronaldo. Terkadang kekuatan saya terletak saat saya mampu mencetak beberapa gol dalam situasi tak terduga. Itulah mengapa saya juga menyukai Zlatan Ibrahimovic. Jadi saya akan terus memantau permainan dia kemanapun dia bermain," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Persaingan di Liga 1

Liga 1 musim lalu, yang merupakan edisi perdana setelah 'wafatnya' Indonesia Super League (ISL), menampilkan persaingan yang sengit. Juaranya pun tak pernah diduga sebelumnya yaitu Bhayangkara FC.

Gelar juara diperebutkan di pekan-pekan terakhir Liga 1 dan sempat diwarnai kontroversi karena Bhayangkara dianggap mendapatkan hadiah tiga poin dari Mitra Kukar. Meski kalah dari Persija di laga terakhir dan memiliki poin sama,68 dengan Bali United, Bhayangkara unggul head to head dan keluar sebagai juara Liga 1.

Persaingan Liga 1 musim lalu memang menjadi miliki klub-klub anyar bukan klub tradisional seperti Persib, Persija, PSM atau Arema FC. Namun PSM Makassar sempat memberi perlawanan di pekan terakhir, namun kalah di kandang dari Bhayangkara FC.

Kebangkitan Persija sudah terlihat pada Liga 1 lalu. Sempat terseok-seok di awal musim, Persija bisa mengakhiri musim dengan menduduki peringkat keempat klasemen dengan 61 poin.

Musim lalu, Persija mengandalkan Bruno Lopes dan William Pacheco dan Reinaldo da Costa. Keduanya dilepas Persija karena sudah habis kontrak.

Pemain depan Persija, Marko Simic mengguyur wajah saat laga penyisihan grup H Piala AFC 2018 melawan Tampines Rovers di Stadion GBK, Jakarta, Rabu (28/2). Persija unggul 4-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Musim ini, Persija mendatangkan Marco Simic dari Melaka United. Tim Macan Kemayoran juga awalnya memboyong Ivan Carlos dari Persela. Namun striker asal Brasil itu akhirnya dilepas karena mengalami cedera parah. Sebagai gantinya, Persija memboyong Addison Alves.

Sejauh ini, rekrutan anyar Persija sukses memberi impresi bagus. Tak hanya Simic, rekrutan dari Semen Padang, Riko Simanjuntak juga langsung menonjol perannya di tim berjersey oranye ini. Ini menjadi modal kuat bagi Persija untuk merebut juara Liga 1.

Gelar ini tentu lebih prestisius ketimbang Piala Presiden. Soalnya, ini merupakan kompetisi semusim penuh yang harus ditempuh dengan kerja keras dan keringat. Bagi Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, gelar juara untuk Persija bukan hal mustahil.

“Mainnya keren sekali, mayoritas Persija menguasai bola. Saya percaya ini awal kebangkitan Persija, berturut-turut (menang),” kata Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.