Sukses

Montolivo Tidak Menyangka AC Milan Bisa Terpuruk

AC Milan sudah menelan delapan kekalahan di Serie A Italia.

Liputan6.com, Milan - Kapten lama AC Milan, Riccardo Montolivo, berkomentar soal kiprah klubnya musim ini. Gelandang 32 tahun itu menyebut bahwa tidak ada yang menyangka Rossoneri bakal terpuruk.

Ungkapan Montolivo memang terbilang wajar. Sebab, AC Milan telah merekrut 11 pemain baru dengan dana mencapai 230 juta euro pada musim panas lalu.

Di antaranya mereka memboyong merupakan pemain bintang seperti Leonardo Bonucci, Lucas Biglia, dan Nikola Kalinic. Mereka semua merupakan pemain berpengalaman di Serie A.

Dengan kehadiran pemain-pemain seperti mereka, AC Milan sepatutnya bisa menyaingi Juventus dan Napoli di puncak klasemen. Namun, kenyataannya justru terbalik.

Montolivo dan kawan-kawan justru terpaku di urutan 11 klasemen dan baru mengumpulkan 28 poin. Mereka terpaut 12 angka dari peringkat empat yang kini diduduki Lazio.

"Tidak ada yang menduga begitu banyak masalah. Itulah kenapa kami sulit menemukan keseimbangan. Kami sedang bekerja untuk keluar dari periode sulit ini," ujar Montolivo kepada Sky Italia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

8 Kekalahan

Dari 20 pekan yang sudah berjalan, AC Milan sudah menelan delapan kekalahan. Mayoritas kekalahan yang mereka telan cukup memalukan. Antara lain 1-4 dari Lazio, 0-3 dari Hellas Verona, serta 0-2 dari Atalanta di markas sendiri di San Siro.

Namun, dalam dua pertandingan terakhir di penghujung tahun 2017 dan di awal tahun 2018, Diavolo mulai meraih hasil positif. Bermula dari kemenangan 1-0 atas Inter Milan di babak perempat final Coppa Italia, anak-anak asuh Gennaro Gattuso kemudian meraih kemenangan tipis 1-0 atas Crotone di Serie A.

"Hasrat saya sesuai dengan para pemain Milan. Tujuannya adalah mengatasi kesulitan ini dan menemukan konsistensi yang hilang di tahun 2017. Aspek psikologis menjadi penting dalam hal ini," terang Montolivo.

3 dari 4 halaman

Butuh Waktu untuk Bangkit

 

Namun, menurut Montolivo, AC Milan tetap butuh untuk bisa bangkit. Kekompakan pemain menjadi faktor utama untuk mencapai hal itu.

"Untuk kembali menjadi Milan yang seharusnya, dibutuhkan proses yang panjang. Saat ini fans hanya ingin melihat tim yang kompak dan itu akan mempercepat proses," ujar mantan pemain Fiorentina itu.

Meski terpuruk di Serie A, AC Milan masih punya asa untuk meraih gelar musim ini. Mereka masih melaju di Liga Europa dan Coppa Italia.

"Kami sudah kehilangan banyak poin di liga musim ini. Klub-klub di atas kami semakin bertambah kuat saja. Dua gelar itu (Coppa Italia dan Liga Europa) menjadi target nyata kami dan itu akan menyenangkan bila kami bisa memenangkan keduanya," terang Montolivo.

4 dari 4 halaman

Hubungan Baik dengan Bonucci

 

Montolivo sendiri tidak mendapat tempat bermain reguler musim ini. Ia lebih kerap dicadangkan ketimbang dimainkan sebagai starter.

Kedatangan pemain-pemain anyar seperti Franck Kessie dan Hakan Calhanoglu membuatnya semakin sulit mendapatkan jatah menit bermain. Kendati demikian, pemain yang juga memiliki paspor Jerman ini tetap legawa dan berniat menyalahkan siapa pun.

"Saya mengalami musim panas yang sulit. Namun saya tidak akan mencari alasan atau menyalahkan orang lain. Saya hanya berusaha untuk berkembang, dan membuat diri saya siap tampil," katanya.

Sebelum kedatangan Bonucci, Montolivo adalah kapten AC Milan. Namun jabatannya itu dipindahkan ke lengan bek anyar yang direkrut dari Juventus itu. Lagi-lagi, pemain yang juga fasih berbahasa Jerman itu tidak mempersoalkan kebijakan itu.

"Leo dan saya sudah saling kenal sejak lama. Tidak ada masalah dengan dia. Semua orang ingin keluar dari situasi ini bersama-sama, jadi kami tidak sempat membahas pemain lama atau pemain baru. Ruang ganti kami itu satu," paparnya. (Abul Muamar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.