Sukses

MotoGP: Lorenzo Bikin Suasana Hati Dovizioso Tak Karuan

Dovizioso sempat khawatir Lorenzo mematikan peluangnya di MotoGP 2017.

Liputan6.com, Bologna - Suasana hati Andrea Dovizioso enggak karuan setelah mengetahui kedatangan Jorge Lorenzo di tim Ducati Corse pada tahun lalu. Betapa tidak, X-Fuera merupakan juara dunia tiga kali di kelas utama MotoGP yang bisa mengganggu keharmonisan di Pabrikan Italia.

Hal itu sudah terlihat ketika Lorenzo tiba di markas besar Ducati yang terletak di Borgo Panigale, Bologna, Italia. Sambutan hangat pun begitu terasa dan mereka tentunya berharap keberhasilan bisa kembali datang, sama seperti sewaktu Casey Stoner mengantarkan tim merebut juara dunia pada 2007 lalu.

Balapan MotoGP 2017 dimulai dan secara perlahan semua harapan tim Ducati kepada Lorenzo memudar, lantaran dia masih kesulitan untuk beradaptasi dengan kuda besi Desmosedici GP17. Hasilnya kurang begitu mengesankan, karena dia gagal mencetak kemenangan.

Sementara Dovizioso, yang bisa dikatakan memiliki gaji kecil ketimbang Lorenzo berhasil mencuri hati tim Ducati dengan penampilannya yang ciamik di lintasan balap kuda besi. Enam kemenangan ditorehkannya dalam 18 balapan musim lalu.

Dovizioso menutup tahun 2017 dengan menciptakan sejarah pribadinya. Pasalnya, itu merupakan kali pertama dirinya berhasil mencetak enam kemenangan sepanjang kariernya sebagai pembalap profesional.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terbantu Kemenangan

CEO Ducati, Claudio Domenicali, menilai pencapaian Andrea Dovizioso musim 2017 menjadi tanda-tanda kebangkitan Ducati di MotoGP. (dok. MotoGP)

"Kemenangan selalu membantu. Ini menjadi menarik, karena saya berhasil memenangi enam kali di tahun lalu. Keuntungan itulah yang membuat saya bersemangat, karena saya mampu menahan diri, tanpa kompromi, tenang, pendiam, dan tidak pernah menonjolkan penampilannya," ungkap Dovizioso seperti dikutip dari Ilgiornale, Kamis (4/1/2018).

Singkat kata, apakah keberhasilan ini akan terus berlanjut di tahun 2018? Itu mengingat usianya sudah tidak muda lagi. Dovizioso menanggapi dingin pertanyaan tersebut dan dia mengatakan seseorang yang berbicara seperti ini tidak mengenal kepribadiannya.

"Inilah salah satu alasan mengapa saya belum membaca koran atau mendengarkan komentar di TV selama bertahun-tahun. Saya tidak memiliki kemungkinan untuk membela diri, saya berada dalam posisi buruk, substansi tidak muncul, mereka tertarik pada orang-orang yang memperoleh hasil lebih rendah daripada saya, tapi lebih banyak karakter," katanya.

3 dari 3 halaman

Masih Ragu

Pebalap Ducati asal Italia, Andrea Dovizioso. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Dengan penampilan memukau pada MotoGP 2017, Andrea Dovizioso tentu diharapkan bisa lebih baik saat memasuki musim 2018. Masalahnya, pembalap asal Italia itu sendiri masih ragu dengan performa Ducati di musim depan.

Kolaborasi Dovi dan Ducati pada MotoGP 2017 telah mengejutkan banyak pihak. Setelah sekian lama, publik akhirnya bisa kembali melihat kehadiran pembalap Ducati yang bertarung demi podium juara nyaris di setiap balapan.

"Kami cukup bagus dalam beberapa hal. Tapi kami juga masih kehilangan sesuatu, kami tak cukup sempurna. Tapi saya tak melihat ada lawan kami yang memiliki segalanya saat ini. Akan sulit mengatasi kelemahan kami pada 2018. Tapi kami tahu persis apa yang harus dilakukan," ungkap Dovi, dilansir Autosport.

(David Permana)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.