Sukses

Nehwal dan Martin Keluhkan Jadwal Padat Tahun Depan

Saina Nehwal dan Carolina Marin mengeluhkan jadwal padat yang diatur oleh BWF pada 2018.

Hyderabad - Jadwal turnamen yang sangat padat pada tahun depan mengundang kritikan dari dua tunggal putri papan atas dunia, Saina Nehwal dan Carolina Marin. Menurut keduanya, aturan anyar Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membuat pemain tak punya waktu untuk memulihkan diri dari cedera. 

Mulai tahun depan, BWF mewajibkan pebulutangkis papan atas, baik ganda maupun tunggal, mengikuti sedikitnya 12 turnamen dalam setahun. Kewajiban itu berlaku bagi 15 pemain peringkat teratas di tunggal dan 10 ranking teratas di ganda. 

Menurut Saina Nehwal, aturan tersebut tidak menguntungkan bagi pemain. Dia memilih format grand slam seperti di tenis yang berlangsung selama lima pekan, ketimbang terlalu banyak turnamen super series yang berlangsung hampir setiap minggu di berbagai belahan dunia. 

"Sebagai pemain, saya bisa katakan tak mudah bermain di begitu banyak turnamen secara beruntun. Jika Anda ingin membuat bulutangkis menjadi seperti tenis, Anda perlu memiliki turnamen seperti Grand Slam selama lima pekan, di mana Anda akan mendapatkan hadiah besar," kata Nehwal, seperti dilansir The Hindu, Rabu (20/12/2017). 

"Anda harus menghitung waktu perjalanan juga. Jadwal itu sangat berat bagi pemain. Untuk pemain India, tahun depan menjadi lebih berat karena ada Asian Games 2018 dan Commonwealth Games," sambung dia. 

Menurut Nehwal, aturan baru tersebut juga bakal membuat pemain kesulitan mencapai performa terbaik. 

"Kejuaraan dunia telah menyedot setengah energi. Jika Anda harus bermain di turnamen besar dalam dua pekan ke depan, Anda menantang mental dan fisik," ujar Nehwal. 

"Jika seseorang mengalami cedera, tak ada waktu untuk memulihkan diri. Banyak pemain yang tampil pada tahun lalu, tapi tak bermain tahun ini," sambung dia. 

Pendapat Nehwal diamini mantan pemain nomor satu dunia, Carolina Marin. 

"Saya sangat setuju dengan Saina tentang jadwal. Sangat banyak turnamen, jadi sulit mendapatkan waktu untuk memulihkan diri," ujar Marin. 

"Saya sangat memahami pendapatnya, meskipun sebagai seorang asal Spanyol, saya tak bisa berpartisipasi di Asian Games dan Commonwealth Games. Itu akan menjadi sangat, sangat berat. Tapi, kami tak bisa membantu dan lebih baik fokus pada permainan kami," tegas Carolina Marin. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.