5 Bintang Liga Inggris yang Bisa Bikin Barcelona Sempurna

Seluruh musim panas Barcelona kemarin sangat dekat dengan Philippe Coutinho. Namun, merea tidak pernah mendapatkan incarannya itu yang justru dipertanyakan kemampuannya untuk bantu tim lebih jauh.

Justru Barca harus alihkan pandangannya ke Christian Eriksen. Pemain berusia 25 tahun itu menciptakan lebih banyak peluang dari siapa pun di Liga Inggris musim lalu, yakni sebanyak 112 peluang dibandingkan 103 dari Kevin De Bruyne dan 100 dari Mesut Ozil.

Gaya bermainnya yang cepat dan mudah menempatkan posisi sangat ideal untuk tim seperti Barcelona. Satu-satunya hal yang akan menghalangi Barcelona adalah ketua Spurs Daniel Levy yang bisa dibilang negosiator terberat di bursa transfer.

Barcelona tidak pernah benar-benar bisa menggantikan Dani Alves sejak kepergiannya sebelum musim lalu. Mereka telah memainkan pemain-pemain, seperti Sergi Roberto, Aleix Vidal dan, yang terakhir, Nelson Semedo.

Alves memang yang terbaik di posisinya kehilangannya sangat berpengaruh buat Barca. Lionel Messi yang biasa dapat back-up bagus musim ini dipaksa kembali memainkan peran false 9.

Alhasil, serangan Barcelona terfokus di tengah. Hanya 10% serangan kanan musim ini meski mayoritas permainannya ada di kanan. Hector Bellerin bisa jadi jawaban semua itu.

Permainannya yang mampu menyisir dan buka ruang dari sebelah kanan mirip-mirip Alves. Kecepatannya itu menjadi nilai plus.

Pemain asli Catalonia itu memang telah dikaitkan dalam dua jendela terakhir dengan Barca. Mungkin hanya masalah waktu sebelum pemain berusia 22 tahun itu kembali ke klub masa kecilnya itu.

Jika Barcelona menginginkan kiper kuat plus insting kirim bola diagonal langsung ke depan, maka Hugo Lloris adalah yang ideal. Pemain Prancis itu telah tampil konsisten di Tottenham Hotspur sejak kepindahannya ke Liga Inggris pada 2012.

Yang membedakan Lloris dari sejumlah kiper lainnya adalah apa yang dia lakukan dengan kakinya. Sebagian besar bek enggan untuk mengembalikan bola ke kiper saat mendapat tekanan. Namun bek tengah Spurs Toby Alderweireld dan Jan Vertonghen tidak memiliki masalah mengingat Lloris sangat tenang dan kembali mengembalikan bola ke permainan yang tengah terbuka.

Kemampuannya pada bola di bawah tekanan akan membuat Barcelona kian matang dalam menjaga kepemilikan dan kembali alurkan bola. Distribusi Lloris telah menjadi kunci serangan Pochettino mulai dari belakang dan dia bahkan memiliki beberapa assist musim lalu.

Saga transfer lainnya di musim panas 2017 melibatkan bek Belanda Virgil van Dijk dengan sejumlah klub Liga Primer. Namun, dia akhirnya tetap bertahan di Southampton dan tinggal tunggu waktu saja untuk pergi.

Tapi mengapa begitu banyak klub yang menginginkannya? Dia hebat di udara, membaca permainan dengan baik untuk membuat interceptions penting dan jarang kehilangan fokusnya di lapangan.

Barcelona akan sangat terbantu andai merekrutnya. Pertama, dia sangat bagus dalam memainkan bola, rata-rata akurasi umpanya mencapai 80 persen. Meski bertubuh tinggi, Van Dijk bisa membawa bola keluar dari pertahanan dan maju ke depan.

Bagi tim seperti Barcelona yang sekarang berkembang pada penguasaan bola, Van Dijk adalah kandidat yang ideal. Dia berusia 26 dan masih memiliki beberapa tahun untuk benar-benar mencapai puncaknya.

Dengan Messi kini berperan sebagai false 9, Luis Suarez telah beralih ke kiri, atau bukan posisi idealnya. Sementara sayap kanan diperebutkan antara Ousmane Dembele dan Gerard Deulofeu.

Leroy Sane bisa menjadi tambahan yang mengerikan dalam serangan El Barca. Baru berumur 21 tahun, Sane sudah terlihat seperti pemain paling vita, Manchester City.

Dia membuat bek lawan bermasalah dari sebelah kiri dengan kecepatan, tipu daya dan dribbling yang luar biasa. Patut diingat, Sane jarang membuang peluang mencetak gol.

Buktinya, Sane telah mencetak lima gol dari enam tembakan tepat sasaran di semua kompetisi Man City musim ini. Kemampuannya untuk bergerak tanpa bola dan menyelinap melewati garis offside tanpa disadari juga merupakan atribut kunci.

Dia telah menunjukkan seberapa efektif di sebelah kiri bermain bersama Kevin De Bruyne dan David Silva. Bayangkan betapa jauh lebih mematikan dia saat bermain bersama tim yang fokus utamanya adalah menghentikan Messi?

Eka Setiawan