Sukses

McGregor Punya Kecepatan, Mayweather Jr Sulit Menang KO

Pertarungan McGregor dengan Mayweather diprediksi tidak akan berakhir dengan kemenangan KO.

Liputan6.com, Jakarta- Pertarungan tinju terbesar di tahun 2017 akan digelar 26 Agustus mendatang. Yang unik, laga akbar ini justru akan mempertemukan petinju top Floyd Mayweather Jr dengan petarung mixed martial arts (MMA), Conor McGregor. 

Duel akbar antara Mayweather Jr dengan McGregor sudah dinantikan pecinta olahraga tinju dan MMA. Tak terkecuali Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Diaz Hendropriyono. Sebagai penggemar tinju dan juga salah satu pemilik sasana MMA di daerah Patal Senayan, Diaz menjagokan Mayweather Jr akan keluar sebagai pemenang.

Namun demikian, putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu menilai Mayweather Jr hanya akan menang angka saja atas McGregor. Kecepatan yang dimiliki jagoan UFC ini serta usia yang lebih muda diprediksi Diaz akan merepotkan Mayweather Jr.

“Diatas kertas Mayweather harusnya lebih mudah mengatasi McGregor. Karena sudah jelas ia unggul dari sisi teknik, pengalaman dan ia sudah membuktikan dengan mengalahkan beberapa petinju yang juga hebat dan terkenal. Tapi saya salut dengan keberanian McGregor yang berani meladeninya diatas ring. Sepertinya pertandingan ini tidak ditutup dengan kemenangan KO. Mungkin sebaliknya, jika terjadi rematch mereka di arena MMA, saya yakin McGregor lah yang menjadi pemenangnya," komentar Diaz.

Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, jagokan Maywheater Jr kalahkan McGregor (Dok pribadi)

Diaz juga meyakini duel Mayweather Jr melawan McGregor yang dihelat di Las Vegas, Amerika Serikat akan berlangsung seru dan menarik, meskipun ia tidak menampik bahwa unsur bisnis dan hiburan juga menjadi salah satu dari nilai jual dilangsungkannya pertarungan mereka.

Sebelum pertarungan akbar digelar, Mayweather Jr dan McGregor sudah menebar psywar saat promosi pertandingan. Keduanya ketika itu saling melampiaskan kebencian.

Bagi Diaz itu adalah hal yang lumrah dan menjadi daya tarik bisnis cabang tinju dan mixed martial arts. Namun sesungguhnya ia yakin olahraga keras baik seperti tinju dan MMA tetap mengajarkan nilai sportivitas antara satu dengan yang lainnya.

“Olahraga pada umumnya, pada khususnya tinju dan mixed martial arts, mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menghormati, khususnya setelah pertandingan usai. Itu prinsip yang diajarkan oleh para pelatih di tinju maupun di MMA. Yang menang tidak akan jemawa dan yang kalah juga tidak lantas berkecil hati."

"Semoga bangsa kita juga mencontoh nilai positif yang terkandung di dalam olahraga. Menang bukan segalanya, tapi yang terpenting respek antara satu dengan yang lainnya,” lanjut Diaz yang kini lebih memilih berolahraga jogging di sela-sela waktu padatnya mengikuti jadwal Presiden Jokowi dan di komunitas Kawan Jokowi.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.