Sukses

Simak 4 Kejadian Unik di Ajang Tenis Wimbledon

Tahun ini, Turnamen Wimbledon memasuki edisi ke-131

Liputan6.com, London - Turnamen Wimbledon memasuki edisi ke-131. Grand Slam ketiga tahunan itu resmi menampilkan sejumlah pertandingan pembuka di All England Lawn Tennis Club (AELTC) di SW19, Senin (3/7/2017).

Antusiasme penggemar tenis di Tanah Ratu Elizabeth tetap tinggi. Mereka tampaknya tetap menjaga tradisi tahunan dengan sangat baik seperti membangun tenda di sekitar AELTC hanya demi menyaksikan petenis idola mereka tampil di lapangan rumput.

Dari puluhan petenis yang tampil di Wimbledon 2017, nama Andy Murray dan Johanna Konta mendapat sorotan tajam dari media setempat. Maklum, keduanya berasal dari Inggris dan penggemar tentunya mengharapkan kejutan besar.

Tapi masih ada saja yang mempertanyakan tentang kebugaran keduanya setelah Murray menarik diri dari dua pertandingan pemanasan dan Konta mengalami cedera traumatis di Eastbourne. Kendati demikian, hal itu tak mengurangi rasa penasaran penggemar seperti yang dialami Des Robson.

Teknisi komputer dari Choppington, Northumberland, rela antre sejak jam 1 pagi (waktu Inggris) pada Sabtu lalu, untuk mendapatkan tiket menyaksikan Murray tampil di Center Court. Setelah 56 jam menunggu, ia akhirnya mendapat tiket untuk menemui sang juara bertahan.

Masalah antrean hingga puluhan tenda yang menghiasi lapangan sekitar AELTC adalah sebagian kecil dari cerita unik di turnamen Wimbledon. Lalu apa saja kisah menarik yang belum terungkap?

Berikut 4 kisah menarik di Turnamen Wimbledon:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Aturan Warna Putih

Berbeda dengan tiga grand slam Australia, Prancis, dan AS. Wimbledon menyajikan aturan yang terbilang ketat dan wajib mematuhi aturan pakaian dan aksesoris seperti topi, bandana, wristband, headband, kaos kaki dan sepatu berwarna dominan putih, kecuali warna lain yang tidak lebih lebar dari satu sentimeter (10 mm).

Pejabat Wimbledon tidak akan segan-segan menegur petenis yang melanggar aturan tersebut. Ini tentu bukan hal yang mudah apalagi jika berbicara tentang petenis wanita. Karena mereka selalu menambahkan aksesoris untuk mempercantik tampilan di lapangan.

Keharusan para peserta mengenakan warna serba putih sebagai dress code dalam pertandingan Wimbledon memang cukup kontroversial. Terkadang masalah ini seringkali memunculkan kritikan seperti yang dialami Eugenie Bouchard pada 2015 ketika petenis asal Kanada itu dianggap melanggar aturan hanya karena memakai bra berwarna hitam.

Kejadian serupa juga dialami Venus Williams saat memulai pertandingan pembuka Wimbledon 2017 melawan Elise Mertens. Pemenang enam kali di turnamen ini mendapat teguran keras lantaran mengenakan bra merah muda (pink).

3 dari 5 halaman

2. Bicara Rok Mini Petenis

Pengguna media sosial dan penggemar tenis bakal membuat komentar yang membuat petenis wanita gelisah. Ini bukan tentang kecantikannya yang menjadi bahan pembicaraan tetapi komentar mengenai pakaian yang dikenakan selama tampil di Wimbledon 2017.

Kontroversi tentang rok mini di Wimbledon bukan hal yang tabu buat para penggemar dan petenis wanita. Tahun lalu misalnya, banyak petenis yang mengeluhkan rancangan rok terusan Nike yang mereka pakai karena dianggap terlalu pendek dan terbang ke mana-mana.

Kebanyakan dari penggemar menyebutnya sebagai Baby Doll atau pakaian tidur untuk wanita. Akibatnya, tak sedikit petenis yang menyiasati rok mini tersebut dengan berbagai cara.

4 dari 5 halaman

3. Pertandingan Melelahkan Dalam Sejarah Wimbledon

Pertandingan John Isner dan Nicolas Mahut masuk laga terlama dalam sejarah Wimbledon dengan diukur dari durasi dan jumlah game. Peristiwa itu terjadi pada 2010 lalu saat keduanya menghabiskan waktu 11 jam, 5 menit sebelum akhirnya petenis Amerika Serikat itu menutup pertandingan dengan 6–4, 3–6, 6–7, 7–6, dan 70–68 untuk jumlah total 183 game.

Kedua pemain memecahkan berbagai rekor Wimbledon dan rekor tenis. Termasuk membukukan lebih dari 100 ace, dengan pertandingan ini dinobatkan menjadi "pertandingan yang tidak pernah usai".

Wasit pada pertandingan ini ialah Mohamed Lahyani. Wasit asal Swedia itu kemudian mengatakan bahwa ia telah dicengkeram oleh pertandingan yang hebat dengan konsentrasinya yang kuat dan ia tidak memiliki pikiran untuk makan ataupun sekadar pergi ke toilet.

5 dari 5 halaman

4. Ngambek Dilarang ke Toilet

Pablo Cuevas punya pengalaman buruk saat tampil di Wimbledon 2016. Pasalnya ia harus membayar denda 121 ribu lantaran bersikap kurang kooperatif hanya karena dilarang pergi ke toilet di tengah pertandingan.

Kejadian cukup kontroversial itu terjadi saat Cuevas yang berduet dengan Marcel Granollers melakoni laga babak ketiga di sektor ganda putra menghadapi Jonny Marray (Inggris) dan Adil Shamasdin. Di tengah set penentuan, Cuevas meminta izin pergi ke toilet, tapi wasit tidak memperbolehkannya meninggalkan arena pertandingan.

Cuevas lantas mengancam bakal buang air kecil di lapangan. Namun yang terjadi sebaliknya yakni wasit asal Prancis Aurelie Tourte malah menandainya dengan sebuah pelanggaran.

(David Permana)

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.