Sukses

4 Pemain Asia yang Gagal Bersinar di Serie A

Beberapa pemain asal Asia ini gagal bersinar di Serie A 2016/2017.

Liputan6.com, Jakarta- Liga Italia Serie A merupakan salah satu liga sepak bola terbaik di dunia. Tak hanya pemain-pemain asal Eropa, Afrika, dan Amerika Latin yang memang berkualitas mumpuni, pemain dari benua lain juga banyak merumput di sana. 

Tak terkecuali bagi pemain-pemain asal Asia. Untuk dapat merumput di Serie A, kualitas menjadi harga mati. Dengan demikian, klub-klub Serie A akan tertarik untuk merekrut.

Pemain Asia di Serie A memang tak banyak. Hanya mereka yang memang benar-benar hebat yang bisa bermain di sana. Namun, bagaimanapun Serie A tetaplah kompetisi yang keras dan sulit.

Akibatnya, tak jarang pemain asal Asia direkrut hanya untuk menjadi pemain cadangan hingga nasibnya tak jelas. Liputan6.com merangkum empat pemain Asia yang nasibnya seperti itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Yuto Nagatomo

1. Yuto Nagatomo

Bek kiri Inter Milan, Yuto Nagatomo, adalah salah satu pemain asal Asia di Serie A yang nasibnya tak jelas. Pemain internasional Jepang itu sangat jarang diturunkan, terutama selama musim 2016/2017 yang baru saja berakhir.

Beberapa waktu lalu, Nagatomo sempat dicemooh akibat melakukan blunder saat melawan Napoli Mei lalu, yang menyebabkan Inter kalah 1-0.

Nagatomo diboyong Inter dari Cesena pada musim panas 2011 seharga 4,5 juta euro setelah melewati masa peminjaman selama enam bulan.

Nagatomo sejatinya masih memiliki ikatan kontrak hingga Juni 2019. Namun, kegagalannya musim ini membuatnya berada di ambang pintu keluar dari San Siro. I Nerazzuri memasukkannya dalam daftar pemain yang akan dibuang musim panas ini. Salah satu klub yang siap menampungnya adalah Burnley.

3 dari 5 halaman

2. Keisuke Honda

2. Keisuke Honda

Nasib yang tak jauh berbeda dialami oleh pemain Jepang lainnya, Keisuke Honda. Di AC Milan, Honda tidak terpakai karena tidak masuk dalam rencana pelatih Vincenzo Montella. Ia hanya dimainkan dua kali sepanjang musim 2016/2017.

Honda bergabung dengan Milan pada Januari 2014 dengan status bebas transfer. Total, mantan pemain CSKA Moscow itu tampil di 92 pertandingan, dan membukukan 11 gol dan 14 assist.

Honda dipastikan akan hengkang musim panas ini setelah kontraknya tak lagi diperpanjang. Laga perpisahannya adalah ketika Milan menghadapi Cagliari di laga terakhir Serie A beberapa pekan lalu.

"Waktu mengalir dengan begitu cepat dan itu terasa agak aneh. Saya melewati masa-masa yang luar biasa, tetapi yang terpenting adalah Milan kembali ke Eropa musim depan dan saya akan menyaksikannya lewat TV," ujarnya.

 

4 dari 5 halaman

3. Ali Adnan

3. Ali Adnan

Pemain berikutnya yang juga tak jelas nasibnya di Serie A adalah Ali Adnan. Pemain internasional Irak ini jarang dimainkan Udinese. Sepanjang musim 2016/2017, ia hanya tampil 14 kali, itu pun dari bangku cadangan. Pemain berusia 23 tahun itu pun belum memberikan kontribusi apa pun bagi Udinese.

Adnan direkrut oleh Udinese dari Rizespor seharga 2,2 juta euro pada musim panas 2015 dan dikontrak hingga Juni 2020. Dengan kondisi yang dialaminya, belum jelas apakah ia akan meninggalkan Udinese dan pindah ke klub Italia lain, atau meninggalkan Serie A sekaligus.

5 dari 5 halaman

4. Han Kwang Song

4. Han Kwang Song

Pemain asal Korea Selatan boleh jadi memang tak akan pernah lagi mau bermain di Italia, sejak Ahn Jung Hwan dicoret oleh Perugia karena mencetak gol ke gawang timnas Italia di babak 16 besar Piala Dunia 2002.

Namun, tidak demikian halnya untuk pemain dari Korea Utara. Ada satu nama, yakni Han Kwang Song, yang bermain untuk Cagliari. Ia direkrut sejak Maret 2017 dengan status bebas transfer. Sebelumnya, ia bermain untuk klub Korea, FC Chobyong.

Sebelum bergabung dengan skuad Cagliari, Song diuji terlebih dulu di Viareggio. Ia sempat mencuri perhatian kala mencetak gol ke gawang Joe Hart saat tampil melawan Torino April lalu. Meski demikian, sejauh ini Song belum teruji. Ia baru tampil lima kali sepanjang sisa musim 2016/2017.

Namun berbeda dari tiga pemain yang disebutkan sebelumnya, masa depan Song masih lebih cerah karena ia baru berumur 18 tahun. Cagliari pun mengikatnya dengan kontrak panjang, yakni hingga Juni 2022. (Abul Muamar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.