Sukses

5 Momen Bersejarah Real Madrid di Liga Champions

Real Madrid baru saja menang 3-0 atas Atletico Madrid di leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (3/5/2017) di Santiago Bernabeu.

Liputan6.com, Jakarta - Real Madrid baru saja menang 3-0 atas Atletico Madrid di leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (3/5/2017) di Santiago Bernabeu. Bisa dibilang, kemenangan itu membuat satu kaki Real Madrid telah berada di final.

Kemenangan Real Madrid atas Atletico tercipta berkat andil Cristiano Ronaldo. Ya, pemain asal Portugal itu mencetak hattrick ke gawang Atletico yang dikawal Jan Oblak.

Gol pertama dicetak Ronaldo lewat sundulan setelah memanfaatkan umpan Casemiro di menit ke-10. CR7 menambah dua gol lagi pada babak kedua, masing-masing di menit 73 dan 86.

Bagi Real Madrid, kemenangan atas Atletico bukan hanya menempatkan satu kaki mereka di final. Hal ini juga menegaskan kalau Real Madrid adalah klub yang punya karakter kuat di Liga Champions.

Banyak momen-momen bersejarah mereka ciptakan di ajang tertinggi antarklub Eropa tersebut. Berikut lima di antaranya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Juara Pertama Kali 1955/56

Real Madrid juara Liga Champions pada 1955/56. Di final yang berlangsung di Parc des Princes, Prancis, mereka mengalahkan wakil tuan rumah, Stade Reims dengan skor 4-3.

Di musim ini, Real Madrid menjadi satu-satunya wakil Spanyol di Liga Champions. Mereka dipilih oleh majalah Prancis, L'Equipe sebagai wakil dari Negeri Matador.

Perjalanan Real Madrid di Liga Champions edisi pertama pun cukup mulus. Mereka bahkan sempat menang agregat 7-0 atas wakil Swiss, Servette di putaran pertama.

Bintang-bintang Real Madrid di era ini antara lain adalah Alfredo Di Stefano, Francisco Gento, Jose Hector Real dan Miguel Munoz. Bintang-bintang tersebut ditangani pelatih bertangan dingin, Jose Villalonga.

Villalonga pula lah yang mengantarkan Real Madrid meraih gelar juara Liga Champions kedua mereka, di musim berikutnya yaitu 1956/57. Villalonga meninggal di usia 53 tahun dan dikebumikan di kota Madrid.

3 dari 6 halaman

2. Juara Lima Kali Beruntun 1959/60

Real Madrid menahbiskan diri sebagai salah satu klub terkuat di Eropa saat berhasil menjuarai Liga Champions lima kali berturut-turut. Ini tercipta di musim 1959/60 saat Real Madrid dilatih mantan pemainnya sendiri, Miguel Munoz.

Yang luar biasa, Munoz belum pernah sama sekali melatih di level senior. Maklum, ia baru pensiun sebagai pemain di usia 36 tahun pada musim 1958/59. Sebelum didapuk jadi pelatih senior, Munoz adalah pelatih tim cadangan Real Madrid.

Kendati demikian, Munoz tak canggung. Melatih mantan rekan-rekan setimnya sendiri seperti Alfredo Di Stefano, Munoz justru membawa Real Madrid ke puncak kesuksesan. Salah satunya adalah memenangkan Liga Champions di musim 1959/60.

Kesuksesan itu semakin spesial lantaran di babak semifinal, Real Madrid mengalahkan rival abadinya, Barcelona. Real melenggang ke final dengan agregat 6-2 atas Barcelona.

Di final, Real kembali menggila. Los Blancos libas Eintracht Frankfurt dengan skor 7-3 dalam pertandingan yang berlangsung di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia. Bomber Real Madrid, Ferenc Puskas keluar sebagai topskor dengan 12 gol.

4 dari 6 halaman

3. Akhir Paceklik Juara 32 tahun

Kiprah Real Madrid di Liga Champions tak selamanya mulus. Siapa sangka, Real Madrid ternyata pernah paceklik juara selama 32 tahun dari 1965/66 hingga 1997/98.

Ya, Real baru kembali juara Liga Champions pada musim 1997/98. Di partai puncak, Real Madrid mengalahkan wakil Italia, Juventus lewat gol tunggal Predrag Mijatovic dalam pertandingan yang berlangsung di Amsterdam Arena, Belanda.

Tendangan keras Roberto Carlos memantul mengenai pemain Juventus. Bola lalu menghampiri Mijatovic yang berada di depan gawang. Usai mengecoh kiper Juventus, Angelo Peruzzi, Mijatovic tanpa kesulitan menceploskan bola untuk membuat Madrid unggul.

Perjalanan Madrid di musim itu juga terbilang mulus. Di bawah asuhan Jupp Heynckes, Madrid hanya mengalami satu kekalahan sepanjang Liga Champions saat Real dikalahkan Rosenborg 0-2.

5 dari 6 halaman

4. Kalahkan Barcelona, Lagi

Real Madrid berjumpa Barcelona kembali di semifinal Liga Champions musim 2001/02. Madrid lolos ke final setelah menang agregat 3-1 atas Barcelona.

Real menang 2-0 lebih dulu di leg pertama yang berlangsung di markas Barcelona, Nou Camp. Zinedine Zidane mencetak gol dengan cantik pada laga ini.

Zidane  yang berhasil masuk ke kotak penalti tinggal berhadapan dengan kiper Barcelona, Roberto Bonano. Sadar dikejar Philip Cocu dari belakang, Zidane lalu mencungkil bola melewati Bonano, bola sempat ditepis namun tetap meluncur ke dalam gawang Barcelona.

Di partai puncak, Real Madrid berhadapan dengan Bayer Leverkusen. Kembali, Zidane menjadi buah bibir setelah gol tembakan volinya dari luar kotak penalti, membawa Real Madrid juara untuk kesembilan kalinya.

6 dari 6 halaman

5. La Decima

Sukses meraih sembilan gelar Liga Champions tak membuat Real Madrid puas. Mereka terus mengejar ambisi meraih La Decima, atau 10 gelar Liga Champions.

Setelah kerap terhenti di semifinal, hasrat Madrid meraih La Decima baru terwujud di musim 2013/14. Adalah sosok Carlo Ancelotti yang berjasa mengantarkan Madrid k gelar Liga Champions ke-10.

Bermaterikan pemain seperti Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Sergio Ramos, Real mengalahkan Atletico Madrid 4-1 di final. Jalannya pertandingan final pun terasa dramatis buat Real Madrid.

Madrid lebih dulu tertinggal 0-1 lewat gol Diego Godin di menit 36. Usaha para pemain Madrid untuk mencari gol penyama kedudukan terus menemui jalan buntu, sampai pada akhirnya, Sergio Ramos muncul sebagai pahlawan.

Sundulan Ramos di menit 93 memacu semangat pemain Madrid lainnya. Siapa sangka, usai gol itu, Madrid menambah tiga gol lagi lewat Cristiano Ronaldo, Bale, dan Marcelo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.