Sukses

Indonesia Gagal Juara AFF, Boaz Ikuti Jejak 4 Kapten Timnas

Timnas Indonesia gagal menjuarai Piala AFF 2016 setelah kalah agregat 2-3 dari Thailand.

Liputan6.com, Bangkok - Harapan masyarakat untuk melihat Timnas Indonesia mengangkat gelar juara Piala AFF 2016 tak terwujud. Boaz Solossa pun gagal melewati catatan empat kapten Timnas Indonesia yang lebih dulu membawa Indonesia sebagai runner up turnamen antarnegara Asia Tenggara itu.

Untuk kali kelima Timnas Indonesia harus mengakhiri penampilan di Piala AFF hanya sebagai runner-up. Kesempatan terkini yang gagal dimaksimalkan Timnas Indonesia adalah Piala AFF 2016. Kekalahan 0-2 pada leg kedua final di Rajamangala Stadium, Sabtu (17/12/2016), membuat Timnas Indonesia kalah agregat 2-3 dari Thailand.

Hasil tersebut juga membuat harapan Boaz untuk menjadi kapten pertama yang membawa Timnas Indonesia meraih gelar Piala AFF pun kandas. Ia justru mengikuti kesialan yang menimpa para pendahulunya.

Dirangkum Liputan6.com, inilah empat kapten Timnas Indonesia yang gagal mempersembahkan gelar juara meski melaju hingga final:


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Bambang Pamungkas (2010)

Bambang Pamungkas memang tak berstatus pemain utama Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Namun, ia yang tetap dipercaya Alfred Riedl untuk mengemban tugas sebagai kapten Timnas Indonesia.

Faktanya, pemain yang akrab disapa Bepe tersebut selalu tampil di Piala AFF 2010 sebagai pemain pengganti. Meski begitu, ia tetap bisa menjadi pemain kunci saat Timnas Indonesia menang 2-1 atas Thailand.

Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol yang dilesakkan Bambang Pamungkas (tengah) saat bertemu Thailand dalam partai penutup Grup A Piala AFF 2010 di Jakarta, 7 Desember 2010. AFP PHOTO/Bay ISMOYO

Timnas Indonesia sendiri melaju ke semifinal dengan kepercayaan diri tinggi setelah menyandang status sebagai juara Grup A yang dihuni Thailand, Malaysia, dan Laos. Di semifinal, Timnas Indonesia dipertemukan Filipina. Hadangan Filipina dilewati Timnas Indonesia setelah menang dengan agregat 2-0.

Sayang, perjuangan Timnas Indonesia berujung antiklimaks. Bertemu Malaysia pada leg pertama final, Timnas Indonesia dipecundangi tiga gol tanpa balas. Meski menang 2-1 pada leg kedua, Timnas Indonesia tetap dipastikan gagal juara.

3 dari 5 halaman

2. Ponaryo Astaman (2004)

Timnas Indonesia di Piala AFF 2004 dihuni banyak pemain muda. Alhasil, pelatih Peter White pun mempercayakan ban kapten Timnas Indonesia kepada Ponaryo. Saat itu Ponaryo tengah dalam performa terbaiknya bersama PSM Makassar.

Timnas Indonesia tergabung di Grup A bersama Singapura, Vietnam, Laos, dan Kamboja. Dari empat laga, satu-satunya hasil negatif yang didapat tim Merah Putih hanya saat ditahan Singapura 0-0. Selain itu, Timnas Indonesia mampu menaklukkan Laos 6-0, Vietnam 3-0, dan Kamboja 8-0.

 Ponaryo Astaman (tengah). (istimewa)

Di semifinal, Timnas Indonesia dipertemukan Malaysia. Sempat kalah 1-2 pada leg pertama, Timnas Indonesia membalasnya dengan kemenangan 4-1 di kandang Malaysia. Sayang, Timnas Indonesia harus bertekuk lutut ketika bertemu Singapura di final.

Mereka kalah 1-3 pada leg pertama dan takluk 1-2 pada leg kedua. Meski gagal mempersembahkan gelar juara, Ponaryo tetap dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia hingga 2008.

4 dari 5 halaman

3. Hendro Kartiko (2002)

Hendro adalah kiper pertama yang pernah dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia. Kepercayaan itu didapat Hendro di Piala AFF 2002. Bertindak sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia pun mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

Namun, nasib Timnas Indonesia saat itu hampir mirip dengan di Piala AFF 2016. Banyak orang yang ragu Timnas Indonesia bisa berbuat banyak di ajang yang masih bernama Piala Tiger tersebut. Pasalnya, permainan tim belum menyatu di bawah asuhan Ivan Kolev.

Hendro Kartino saat berhadapan dengan Le Cong Vinh. (AFP/Hoang Dinh Nam)

Hebatnya, Timnas Indonesia seakan menepis pesimistis banyak orang pun meski harus tertatih-tatih sejak awal. Tergabung di Grup A bersama Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Filipina, Timnas Indonesia hanya bisa menyandang status runner-up. Mereka meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang.

Anehnya, Timnas Indonesia mampu melanjutkan kejutan dengan menumbangkan Malaysia 1-0 di semifinal. Sayang, lagi-lagi perjuangan Timnas Indonesia harus berakhir antiklimaks. Di final, Timnas Indonesia kalah dari Thailand lewat adu penalti setelah bermain 2-2 di waktu normal.

5 dari 5 halaman

4. Aji Santoso (2000)

Perjalanan Timnas di Piala AFF 2000 hampir mirip dengan di Piala AFF 2016. Pasalnya, mereka juga sempat bertemu Thailand di fase grup, Vietnam di semifinal, dan kembali berhadapai dengan Thailand di final.

Pada ajang kali ini, Aji Santoso yang dipercaya mengemban tugas sebagai kapten. Peraih medali emas SEA Games 1991 tersebut membawa Timnas Indonesia maju ke final sebagai runner-up Grup A. Mereka menang 3-0 atas Filipina, kalah 1-4 dari Thailand, dan menang 5-0 atas Myanmar.

Aji Santoso (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Di semifinal, Timnas Indonesia menjalani pertarungan penuh drama melawan Vietnam. Setelah bermain 2-2, Timnas Indonesia akhirnya melaju ke final berkat gol Gendut Doni di menit ke-120 pada laga yang masih menerapkan sistem Golden Goal tersebut.

Sayang, kejutan Timnas Indonesia terhenti di partai puncak. Seperti di fase grup, Timnas Indonesia kembali dipecundangi Thailand 4-1. Kekalahan ini yang mengawali kutukan Timnas Indonesia di final Piala AFF.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini