Sukses

Sejarah Piala AFF dan 4 Momen Paling Dikenang

Dari sponsor perusahaan bir hingga sepak bola gajah sempat hiasi Piala AFF.

Liputan6.com, Jakarta - Piala AFF merupakan ajang sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara. Turnamen dua tahunan ini menjadi panggung bagi 11 negara untuk unjuk kebolehan sekaligus menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.

Piala AFF pertama kali diselenggarakan pada 1996 di Singapura dengan nama awal Piala Tiger. Pemakaian nama Piala Tiger tidak terlepas dari sponsor utama, yakni perusahaan bir asal Singapura, Tiger Beer.

Pada gelaran Piala Tiger pertama, Thailand berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 1-0 di partai puncak. Sementara Indonesia harus puas berada di posisi keempat usai kalah 2-3 dari Vietnam di perebutan peringkat ketiga.

Edisi perdana itu amat berkesan bagi masyarakat pencinta sepak bola di Asia Tenggara. Animo besar membuat Tiger Beer melanjutkan untuk mensponsori turnamen tersebut dua tahun kemudian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sepak Bola Gajah

Sepak Bola Gajah

Piala Tiger 1998 menjadi edisi kedua dengan Vietnam sebagai tuan rumah. Bisa dibilang turnamen ini menjadi yang akan selalu diingat karena kontroversi yang terjadi.

Ya, tindakan yang mencoreng semangat fairplay terjadi di babak penyisihan. Kala itu, dalam upaya untuk menghindari pertemuan dengan tuan rumah Vietnam di babak gugur, Indonesia dan Thailand memainkan sepak bola memalukan karena kedua kesebelasan tidak menunjukkan rasa ingin menang.

Puncaknya terjadi ketika skor menunjukkan sama kuat 2-2, bek Indonesia, Mursyid Effendi melakukan tindakan tak terpuji setelah secara sengaja mencetak gol ke gawang sendiri. Alhasil, kedua negara dikenai denda dan Mursyid mendapatkan hukuman tidak boleh bertanding selama seumur hidup.

Insiden ini selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan "Sepak Bola Gajah". Sepak bola Indonesia pun tercoreng, Ketua Umum PSSI kala itu, Azwar Anas, mengundurkan diri akibat insiden tersebut.

3 dari 4 halaman

Perubahan Nama ke Piala AFF

Perubahan Nama ke Piala AFF

Kejuaraan Asia Tenggara dengan sebutan Piala Tiger menjalani edisi terakhirnya pada 2004. Di tahun yang sama pula diterapkan bahwa partai final digelar dalam dua laga kandang dan tandang untuk mempopulerkan kejuaraan ini.

Selain itu Piala AFF 2004 juga menandai keikutsertaan Timor Leste untuk pertama kalinya. Setelah itu, nama Piala Tiger berubah menjadi Piala AFF pada tahun 2008.

Indonesia dan Thailand ditunjuk sebagai tuan rumah Piala AFF edisi pertama. Pada perhelatan ini Vietnam untuk pertama kalinya menjadi juara setelah berhasil kalahkan tuan rumah Thailand di partai puncak.

Keberhasilan menggelar Piala AFF 2008 menjadikan Indonesia kembali terpilih sebagai tuan rumah di Piala AFF 2010 bersama Vietnam. Animo masyarakat Indonesia begitu besar menyambut turnamen sepak bola antarnegara di kawasan Asia Tenggara itu.

4 dari 4 halaman

Piala AFF 2010 yang Menyakitkan Indonesia

Piala AFF 2010 yang Menyakitkan Indonesia

Bisa dibilang Piala AFF 2010 menjadi sangat berkesan serta menyakitkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, timnas Indonesia yang saat itu ditangani Alfred Riedl berhasil melaju hingga ke partai final untuk menantang sang musuh bebuyutan, Malaysia.

Kehadiran Irfan Bachdim di tubuh Timnas Indonesia juga menjadi magnet tersendiri bagi kaum hawa. Sayangnya, Indonesia harus memupus keinginan menyabet trofi Piala AFF pertamanya setelah takluk agregat 2-4 dari Malaysia.

Kegagalan ini tampaknya sangat berpengaruh pada performa Indonesia dibuktikan dari dua gelaran Piala AFF berikutnya tahun 2012 dan 2014, Tim Merah Putih gagal memperlihatkan permainan impresif.

Piala AFF 2016 akan dihelat di Myanmar dan Filipina pada 19 November - 17 Desember. Indonesia melaju ke final Piala AFF 2016 dan mesti berhadapan dengan Thailand dalam laga dua leg, yang pertama di Stadion Pakansari, Cibinong pada 14 Desember 2016, lalu yang kedua di Stadion Rajamangala, Bangkok, 17 Desember 2016.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini