Sukses

Pembinaan Pembalap Indonesia Terkendala Sirkuit

Selama ini Sirkuit Sentul yang selalu menjadi andalan untuk menggelar kejuaraan internasional.

Liputan6.com, Jakarta Keberadaan sirkuit jadi kendala utama pembinaan pembalap di Indonesia. Dampaknya perkembangan olahraga otomotif di Tanah Air belum bisa maksimal dan cenderung tertinggal dari negara lain.

"Memang benar. Sirkuit menjadi kendala utama pembinaan balap di Indonesia. Selama ini hanya jalan raya yang bisa dimaksimalkan. Makanya kita belum bisa mengukur kemampuan," kata Ketua Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) Sadikin Aksa di Jakarta seperti dinukil dari Antara, Kamis (27/10/2016).

Kakak dari pereli nasional Subhan Aksa ini melanjutkan sebenarnya Indonesia memiliki beberapa sirkuit. Tapi, keberadaannya belum sesuai dengan standar. Selama ini Sirkuit Sentul yang selalu menjadi andalan untuk menggelar kejuaraan internasional. Sementara sirkuit lain hanya bisa digunakan untuk kejuaraan kelas bebek.

Padahal, untuk bersaing dikancah internasional seharusnya yang lebih diutamakan adalah kelas Moto3 dan Moto2. Dengan dua kelas itu, selanjutnya pembalap diproyeksikan untuk turun di kelas bergengsi MotoGP.

"Urusan kelas bebek, kita paling oke di dunia. Tapi, di level dunia tidak ada. Makanya kita harus segera menyesuaikan dengan balapan yang ada di internasional meski harus dilakukan secara bertahap," ucap pria yang akrab disapa Ikin itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalankan Formula Berbeda

Demi mendapatkan pembalap potensial, PP IMI akan menjalankan fomula berbeda, yaitu dengan menurunkan tim pencari bakat ke daerah-daerah. Selanjutnya, pembalap potensial itu akan mendapatkan pelatih khusus ataupun dilibatkan dalam kerja sama dengan ATPM yang ada di Indonesia.

Selain itu, PP IMI juga akan memaksimalkan penyelenggara kejuaraan di daerah untuk menambah kegiatannya. Tapi, kejuaraan yang digelar harus sesuai dengan aturan baik soal perizinan hingga yang menangani balapan.

"Selama ini banyak penyelenggara event tidak mengerti prosedur. Makanya, ke depan kita akan membuat regulasi yang jelas. Rencananya kami bahas pada rakernas Desember nanti," papar Sadikin.

Khusus untuk roda dua, Indonesia memang tidak banyak melahirkan pembalap kelas internasional yang bisa bersaing dengan pembalap lain. Hanya ada beberapa nama yang sukses merasakan ketatnya balapan baik Moto3 dan Moto2, di antaranya adalah Doni Tata.

Saat ini ada beberapa nama pebalap yang didukung ATPM Honda dan Yamaha digembleng di luar negeri seperti di Spanyol serta Italia. Ke depan, pembalap-pembalap ini diharapkan mampu bersaing dan sukses mencapai prestasi tertinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.