Sukses

Kejutan Timnas Jadi Napas Baru Sepak Bola Indonesia

Boaz Solossa dan Irfan Bachdim menjadi bintang kemenangan Timnas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan 3-0 atas Malaysia pada laga uji coba di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9/2016), menjadi hasil yang mengejutkan bagi Timnas Indonesia. Pasalnya, pelatih Alfred Riedl tak memprioritaskan hasil di laga itu, tapi hanya untuk menemukan kerangkat tim menuju Piala AFF 2016.

Jagat sepak bola Indonesia sedang berbahagia. Itu karena timnas kebanggaan Indonesia baru saja meraih hasil mengesankan. Tiga gol disarangkan Indonesia ke gawang Malaysia kawalan Khairil Fahmi lewat Boaz Solossa di menit 6, 21, dan Irfan Bachdim (11).

Kejutan, karena ini menjadi laga perdana Indonesia setelah terlepas dari sanksi FIFA. Ya, sepak bola Indonesia memang sempat dalam kondisi karut marut akibat perselisihan yang melibatkan Menpora Imam Nahrawi dengan PSSI. Perselisihan mereka memuncak pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada April 2015.

Seusai La Nyalla Mattalitti terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015-2019, Menpora langsung menurunkan surat pembekuan PSSI. Keputusan itu direspons FIFA dengan mendesak Menpora untuk mencabut surat pembekuannya. Sayang, keputusan itu justru diabaikan.

Sempat Dikucilkan
Akibatnya, FIFA pun menjatuhkan sanksi kepada sepak bola Indonesia per 30 Mei 2015. Sanksi itu membuat Indonesia dikucilkan dari kegiatan internasional di bawah naungan FIFA, termasuk larangan buat Timnas Indonesia berlaga di ajang internasional dan menggelar kompetisi resmi. Sejak itu pula Timnas Garuda harus vakum.

Vakumnya kompetisi dan Timnas Indonesia membuat banyak pihak menderita. Tak hanya pemain, pelatih, dan ofisial, para pedagang yang mencari sesuap nasi dari penjualan jersey pun harus gigit jari. Untungnya, ada beberapa pihak yang mengambil inisiatif menggelar turnamen agar agenda sepak bola Indonesia tak benar-benar kosong.

Akibat vakum pula posisi Indonesia di peringkat FIFA terus melorot. Bahkan, saat ini Indonesia ada di urutan ke-191 peringkat FIFA. Tak kalah penting, para suporter fanatik harus menahan kerinduan menyaksikan timnas kesayangan mereka beraksi.

Irfan Bachdim melepaskan tembakan saat laga uji coba Indonesia vs Malaysia di Stadion Manahan Solo, Selasa (6/9). Indonesia menggulung Malaysia dengan skor 3-0. (Liputan6.com/ Boy Harjanto)

Untungnya, perseteruan antara Menpora dan PSSI akhirnya mencair. Setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan, surat pembekuan Menpora kepada PSSI pun dicabut. Tak lama setelah itu, FIFA ikut mencabut sanksi mereka yang dijatuhkan kepada sepak bola Indonesia pada 13 Mei 2016.

Setelah sanksi dicabut, PSSI pun langsung bekerja. Prioritas pertama mereka adalah membentuk Timnas Indonesia senior dan Timnas Indonesia U-19 untuk beraksi di ajang Piala AFF U-19 dan Piala AFF 2016. Waktu yang dimiliki PSSI untuk membentuk dua timnas sekaligus memang sangat mepet. Itu yang menjadi alasan PSSI kembali menunjuk wajah lama sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia senior, yakni Riedl.

Pemain Muda Jadi Pilihan
Meski persiapan sedikit terganggu akibat padatnya jadwal kompetisi, terbukti Riedl mampu melakukan regenerasi skuat Merah Putih. Pemain-pemain muda menghiasi daftar nama yang dipanggilnya untuk laga uji coba melawan Malaysia. Hebatnya, Timnas Indonesia langsung meraih hasil yang mengesankan.

Bahkan, ada 8 pemain muda Indonesia yang melakoni debutnya saat melawan Malaysia. Mereka adalah Bayu Pradana, Abdul Abanda Rahman, Ichsan Kurniawan, Lerby Eliandry, Indra Kahfi Ardhiyasa, Rudolfo Yanto Basna, Irsyad Maulana, dan Abduh Lestaluhu.

Sedangkan pemain paling senior Timnas Indonesia di laga itu adalah Boas. Bukan tanpa alasan Riedl memilih Boas untuk memimpin tim muda Timnas Indonesia. Itu karena ketajaman Boas bersama Persipura Jayapura masih terbukti. Keputusan Riedl pun berbuah manis karena Boas memborong dua gol.

Striker Timnas Indonesia, Boaz Solossa usai cetak gol ke gawang Malaysia (Foto: Twitter @pssi_fai)

Meski begitu, bukan berarti Riedl tak lagi melakukan bongkar pasang skuat. Selama Piala AFF 2016 belum mendekat, pemain lain juga masih memiliki kesempatan untuk menerima panggilan. Terlebih, masih ada dua lawan lagi yang akan menjadi sparring partner Timnas Indonesia dalam waktu dekat.

Sebelumnya, PSSI sudah mengindikasikan bahwa kedua lawan itu adalah Vietnam dan Myanmar. Namun, kepastian mengenai agenda tersebut baru bisa didapat pada pekan depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.