Sukses

Pemerintah Restui Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023

PSSI butuh surat dukungan dari pemerintah Indonesia sebagai salah satu syarat menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberi lampu hijau bagi Indonesia maju dalam persaingan tuan rumah Piala Asia 2023. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, juga bersedia membantu demi memuluskan rencana tersebut.

Hal ini disampaikan Menpora di sela-sela peluncuran program "Satu Lapangan Satu Desa" di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/4/2016). "Enggak ada soal. Untuk Piala Asia, silakan rencanakan dengan baik. Jika ada hambatan teknis, silakan konsultasikan. Nanti pemerintah akan bantu," katanya.

 

Baca Juga

  • Indonesia Resmi Masuk Bursa Kandidat Tuan Rumah Piala Asia 2023
  • Di ISC, Surabaya United Daftarkan Evan Dimas
  • Widodo Targetkan Sriwijaya Juara ISC

Belum lama ini, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengumumkan empat negara yang akan bersaing sebagai kandidat tuan rumah Piala Asia 2023. Selain Indonesia, tiga negara lainnya, yakni Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia, juga berambisi menjadi tuan rumah turnamen akbar itu.

Permohonan dari keempat negara ini sudah sampai ke meja AFC. Lewat rapat yang digelar di Kuala Lumpur, Selasa (12/4/2016), AFC selanjutnya akan mengirimkan surat perjanjian kepada masing-masing kadidat. AFC juga meminta setiap negara melengkapi persyaratan yang dibutuhkan termasuk surat dukungan dari pemerintahnya masing-masing. (Lihat selengkapnya di sini).

Munculnya nama Indonesia tentu saja mengangetkan. Sebab sudah hampir setahun Indonesia disanksi FIFA akibat intervensi pemerintah kepada PSSI. Hingga saat ini, konflik belum juga reda.

Sementara itu, Deputi IV Kemenpora, Gatot S. Dewabroto mengungkapkan, pihaknya belum menerima surat resmi dari AFC terkait penunjukan Indonesia. "Saya tidak tahu sudah kirim ke PSSI atau belum. Karena kan mereka anggapnya Pemerintah bukan bagian dari AFC," kata Gatot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.