Sukses

Malaysia Open: Linda dan Febe Terpaksa Angkat Koper

Langkah Maria Febe Kusumastuti dihentikan pebulu tangkis Cheung Ngan Yi dari Hong Kong.

Liputan6.com, Shah Alam - Linda Wenifanetri dan Maria Febe Kusumastuti tak bisa bicara banyak di Malaysia Open Super Series Premier 2016. Keduanya langsung angkat koper sejak babak pertama, setelah kalah dari lawan-lawannya.

Febe dikalahkan Cheung Ngan Yi dari Hong Kong. Ia terhenti usai main tiga game selama satu jam penuh, 18-21, 21-19, dan 9-21.

Setelah itu, Linda pun tak bisa mengatasi lawan pertamanya. Berhadapan dengan Porntip Buranaprasertsuk dari Thailand, Linda kalah 16-21 dan 10-21.

 

Baca Juga

  • Ini Alasan Van Gaal Tetap Pede Takkan Dipecat MU
  • Wolfsburg Vs Madrid: Ujian Sesungguhnya Los Blancos
  • Rossi Kecam Manuver Berbahaya Pembalap Ducati


Linda mengaku di game pertama sebenarnya dia sudah bisa mengatasi lawan. Namun, tiba-tiba tak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya.

“Dia tipe-tipe pemain nyerang, sementara saya tadi bola depannya kayak banyak ngasih dia buat enak menyerang. Di game pertama sebenarnya sudah tahu harusnya main gimana, lawan juga sempat kesulitan. Tapi akhirnya malah saya yang nggak bisa keluar,” kata Linda.

Linda mengaku kecewa dengan penampilannya tersebut. Apalagi, ia kini tengah berjuang berebut poin dengan Febe menuju Olimpiade Rio 2016.

“Pengennya saya bisa membalikkan performa terbaik saya. Saya nggak pengen seperti kembang api saja, yang cuma keluar sekali. Saya sangat ingin mengeluarkan kemampuan terbaik saya,” ungkap Linda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Babak Kedua

Berbeda dengan pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto. Mereka berhasil mengatasi lawan pertamanya. Berhadapan dengan Kenta Kazuno/Ayane Kurihara, Jepang, Praveen/Debby bisa menang 21-14  dan 21-15.

Keduanya mengaku masih banyak melakukan penyesuaian lapangan. Main di Malawati Stadium, Shah Alam, Malaysia, dikatakan Praveen/Debby memiliki tantangan tersendiri.

“Hari ini masih penyesuaian. Menang kalah anginnya juga lumayan. Angin dari sampingnya juga kerasa. Jadi masih penyesuaian lapangan,” kata Debby.

Meski begitu, Praveen/Debby berhasil mengatasi dengan tampil lebih percaya diri. Terlebih keduanya baru saja menggondol gelar bergengsi, All England 2016.

Kenta/Ayane merupakan salah satu lawan Praveen/Debby di All England 2016 lalu. Praveen/Debby saat itu menang 13-21, 21-14 dan 21-18.

“Dengan Jepang kami sudah pernah ketemu jadi kami lebih percaya diri aja duluan, lebih yakin,” tutur Praveen.

Selanjutnya di babak dua mereka masih menunggu lawan antara Kim Gi Jung/Shin Seung Chan, Korea dan Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo, Singapura.

“Untuk besok kami dua-duanya pernah menang juga. Jadi harus bisa lagi. Harus lebih fokus lagi,” kata Praveen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.