Sukses

Misi Menpora Jadikan Hambalang seperti SKO Ragunan

Presiden Jokowi dan Menpora kunjungi bekas proyek wisma atlet di Hambalang.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melakukan kunjungan ke bekas proyek wisma atlet di Hambalang, Kabupaten Bogor bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada Jumat (18/3/2016) pagi tadi. Keduanya melihat langsung sisa-sisa bangunan di Hambalang yang terbengkalai seperti gedung serba guna hingga ruang kelas atlet.

Baca Juga

  • Menpora Imam Nahrawi Akan Laporkan La Nyalla ke Polisi
  • Ketua Umum PSSI Jadi Tersangka, Ini Tanggapan Menpora
  • Blusukan ke Hambalang, Presiden Jokowi Enggan Bahas PSSI
Untuk Menpora Imam Nahrawi, kunjungan ini merupakan yang kedua dalam seminggu terakhir. Dia melihat kegagalan penyelesaian proyek terdahulu masih bisa diperbaiki.
 
"Kunjungan ini adalah tindak lanjut dari yang sebelumnya (Selasa, 15 Februari 2016) lalu saya laporkan pada Presiden. Setelah ini kami harus menyiapkan laporan lebih lengkap lagi, mulai dari perencanaan pertama kenapa harus di Hambalang," tutur Imam kepada wartawan.
 
Inilah agenda terakhir Imam di Jawa Barat setelah sebelumnya menemani presiden dalam pembukaan turnamen sepak bola Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Politisi PKB ini rencananya akan bertolak ke Melbourne, Australia malam ini untuk memberikan dukungan moril pada pembalap Formula One Rio Haryanto.
 
 
"Hambalang ini bisa jadi pusat pelatihan dan perguruan tinggi ilmu olahraga. Domain Kemenpora adalah kami butuh tempat untuk sarana pelatihan dan pendidikan bahkan melahirkan atlet berbakat," tutur Imam.
 
Di Hambalang, Menpora hanya mengunjungi tiga gedung, yakni gedung serba guna, asrama dan ruang kelas atlet, lebih singkat daripada inspeksinya Selasa lalu. Di dalam ruang kelas, dapat ditemukan furnitur baru yang belum dipakai seperti lemari dan tumpukan tempat tidur baru. 
 
Beberapa bahan bangunan juga masih terbungkus rapi ditinggalkan begitu saja. Selain itu, dari luar gedung tampak pendingin ruangan sudah terpasang di tiap lantai.
 
"Kita harapkan sebelum Asian Games 2018 sudah dipastikan, bisa dilanjutkan proyeknya atau tidak. Kita pernah punya SKO (Sekolah Olahraga) di Ragunan, yang melahirkan atlet level dunia. Namun karena dialihkan asetnya menjadi milik provinsi, kita jadi terhambat dalam pemanfaatan sarana," ucap Imam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini