Sukses

Legenda Hidup Timnas: Evan Dimas Sudah di Jalur yang Benar

Kurniawan mengganggap langkah Evan Dimas menimba ilmu di klub Segunda B, Espanyol, selama empat bulan sudah sesuai dengan harapan.

Liputan6.com, Jakarta - Legenda tim nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, mengakui kemampuan pemain berbakat Evan Dimas Darmono tak boleh disia-siakan. Dia juga mengganggap langkah Evan Dimas menimba ilmu di klub Segunda B, Espanyol, selama empat bulan sudah sesuai dengan harapannya.

Baca Juga

  • Untuk Evan Dimas: Inilah 3 Warung Makan Indonesia di Barcelona
  • Evan Dimas Jadi Saksi Espanyol Dibantai 0-5
  • Evan Dimas Sudah Temukan Warung Makan Favorit di Barcelona

Evan bertolak ke Barcelona, basis klub Espanyol, pada 2 Februari lalu. Eks-gelandang serang timnas U-19 tersebut merupakan salah satu siswa program pengembangan usia muda yang digagas La Liga untuk negara-negara berkembang.

Menurut Kurniawan--yang dijuluki si Kurus--wajar bila pemain semuda Evan sudah mendapatkan ketenaran apalagi punya bakat spesial.

"Tenar tidak mengenal umur. Yang perlu diingat adalah jangan menyia-nyiakan kesempatan dan sekarang dia sudah di jalur yang benar, di Espanyol," tutur Kurniawan kepada wartawan dalam acara MILO Football Championship, Senayan, Rabu (10/2) siang.

Tahun ini, ajang pencarian pemain usia dini MILO Football Championship kembali digelar di tiga kota besar Indonesia, yakni Medan, Makassar, dan Bandung dengan melibatkan 1.500 peserta dari 32 sekolah. Dari semua peserta, pada penghujung kompetisi U-12 tersebut akan dipilih sembilan pemain terbaik.

Sesuai dengan peraturan Federasi Sepak Bola Internasional mengenai peraturan pertandingan untuk anak usia sekolah, setiap tim hanya akan bertanding melawan tim lainnya satu kali untuk menentukan siapa yang lolos ke babak selanjutnya.

"Selama lebih dari sepuluh tahun, Nestlé MILO terus mensosialisasikan pentingnya gaya hidup aktif melalui olahraga. Hal ini sejalan dengan misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat,"kata Presiden Direktur Nestle Indonesia,Rashid Qureshi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Ketat

Si Kurus yang merupakan jebolan Primavera PSSI era 90-an tersebut mengakui kompetisi level usia muda di Eropa jauh lebih tinggi. Pasalnya, dia sempat merasakan berlatih bersama Sampdoria Primavera di Italia sampai bermain di liga profesional bersama FC Luzern, Swiss.

"Yang pasti kelemahan pemain kita saat di sana adalah mental karena sejak usia dini mereka punya jiwa berkompetisi dan sadar sepak bola adalah hidup mereka. Tinggal semua berbalik tergantung ke dirinya sendiri. Kita hanya bisa mendoakan Evan Dimas," tutur Kurniawan lagi.

Kurniawan tak menampik bahwa pesepak bola Indonesia kesulitan mengatur pola hidup sehat yang seharusnya dijalani atlet. "Contoh kecil, mereka umur 14-15 tahun sudah paham kalau tidak boleh makan-makanan tertentu. Di sini, pemain senior saja harus diingatkan," kata pria 40 tahun ini.

"Pesan saya untuk Evan Dimas, kerja keras saja, percaya diri, jangan pernah berhenti belajar. Yang paling penting, down to earth saja (rendah hati)," kata Kurniawan mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.