Sukses

Kapten Bali United Tolak Ikut Boikot Turnamen

Fadil berharap pemerintah mendengarkan aspirasi dari para pelaku sepak bola di Indonesia

Liputan6.com, Kuta - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sudah mengajukan 6 tuntutan kepada pemerintah terkait terhentinya liga di Indonesia. Salah satu permintaan APPI adalah penolakan bermain di sejumlah turnamen.

Tuntutan yang disuarakan organisasi yang memayungi semua kepentingan pesepakbola profesional Tanah Air itu, rupanya mendapat perhatian dari salah saorang pemain Bali United, Fadil Sausu.

Pemain yang berposisi sebagai pengatur serangan ini sepakat dengan tuntutan APPI itu. Namun, ia juga menolak salah satu keinginan mereka.

Baca Juga

  • Sukses di Piala FA, Van Gaal Ulang Kisah Ferguson
  • Kisah Modric: Trauma Perang Berakhir Suka Cita
  • Terungkap, Alasan Wenger Beli Elneny dengan Harga Murah

Fadil setuju dengan desakan agar pemerintah segera menggulirkan kompetisi. "Menurut saya baik kalau mendesak pemerintah untuk segera menggulirkan kembali kompetisi. Karena pemain butuh kompetisi," katanya kepada Liputan6.com di Kuta, Sabtu (30/1/2016).

Namun, Fadil tidak sepakat jika harus memboikot turnamen yang diselenggarakan operator. Pasalnya, pemain sepak bola di Indonesia saat ini tidak lagi mempunyai pemasukan keuangan selain turnamen usai liga dihentikan. ‎"Saya rasa kurang baik. Karena saat ini kompetisi saja belum ada," ujarnya.

Menurut pria kelahiran Palu 19 Maret 1985 itu, dalam situasi sekarang langkah yang dilakukan APPI sudah sangat tepat. Namun, mereka juga harus memikirkan nasib pemain lainnya yang masih sangat tergantung dengan turnamen di tengah situasi sepak bola di Indonesia yang jalan ditempat.

"Boikot untuk tujuan yang bagus, karena ingin kompetisi berjalan lagi. Tapi, harus dipikirkan juga gimana nasib kami kalau tidak ada turnamen. Sedangkan rejeki kita saat ini dari turnamen," ucap Fadil.

Fadil berharap pemerintah mendengarkan aspirasi dari para pelaku sepak bola di Indonesia agar liga secepatnya dijalankan kembali.

"Saya berharap kompetisi segera digulirkan lagi. Kalaupun be‎lum ada kompetisi, turnamennya jangan putus. Karena seluruh pelaku sepak bola mulai dari pemain, pelatih, pedagang di sekitar stadion sampai pengusaha sablon dan lainnya bergantung adanya pertandingan," harap Fadil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.