Kesempatan Terakhir Pato

Liputan6.com, London - Gocekannya maut. Tembakannya keras. Dia juga lincah, tajam dan memiliki naluri gol cukup tinggi. Dialah Alexandre Pato. Sayangnya semua cerita manis ini hancur karena cedera.

Pato begitu rapuh. Mulai dari paha, engkel, hamstring hingga otot kakinya selalu bermasalah. Karier Pato pun macet. Ia tak berkembang di AC Milan.

Selama lima tahun membela Rossoneri (2007-2012), Pato hanya 117 kali tampil di Serie A. Statistik golnya cukup bagus. Ia mencetak 51 gol. Namun, semua jadi tak berarti karena ia lebih banyak di ruang perawatan daripada lapangan.

Tiga tahun lalu, Pato pun memutuskan mudik ke Brasil. Ia ingin membangun kembali kariernya yang hancur dan ia berhasil.

Pato tak lagi cedera. Ia juga tampil konsisten bersama Corinthians dan Sao Paolo. Selama tiga tahun di Liga Brasil, Pato tampil dalam 89 pertandingan dan mencetak 28 gol.

Ketajaman Pato ini tercium ke Eropa. Sejumlah klub besar tertarik merekrutnya. Daya jual Pato makin tinggi karena ia belum terlalu tua. Usianya baru 26 tahun. Selain itu, Pato juga kenyang pengalaman di Liga Champions.

Di bursa tranfser Januari ini, Pato sebenarnya sempat diiming-imingi gaji selangit oleh klub kaya China Tianjin Quanjian. Namun, Pato menolaknya.

Ia punya impian kembali ke Eropa. Gayung pun bersambut. Chelsea tertarik merekrutnya.

The Blues pun mengajukan proposal peminjaman hingga akhir musim disertai opsi pembelian 8 juta pound sterling di musim berikutnya dengan kontrak tiga tahun. Proposal ini diterima Corinthians.