Sukses

Proyek Migas Blok Cepu Masih Terkendala Lahan

SKK Migas mengharapkan blok Cepu dapat mulai produksi pada November 2014. Namun saat ini proyek ini masih terkendala pembebasan lahan.

Proyek migas blok Cepu masih terkendala pembebasan lahan untuk sepotong jaringan pipa. Padahal proyek ini sangat ditunggu produksinya karena dapat meningkatkan produksi minyak di Indonesia.


Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Gde Pradyana mengatakan, proyek tersebut saat ini mendekati penyelesaian. Produksi minyak dan gas (migas) dari blok Cepu ini diharapkan berproduksi pada November 2014.

"Kami berharap bisa produksi first hidrokarbon sekitar Oktober atau November," kata Gde usai menghadiri forum energi, di Kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Namun proyek tersebut masih mengalami kendala pembebasan lahan untuk pemasangan jaringan pipa di daerah Tuban, Jawa Timur.

"Memang tadi pagi saya masih diberi laporan ada sepotong lahan sekitar 70 meter di tuban yang masih belum clear di pipa yang ujung dekat tuban, di pipa yang menuju FSO, itu pipa minyak.  Tinggal sepotong lagi,” ujar Gde.

Gde mengungkapkan, lahan tersebut bersertifikat ganda, salah satu pihak ahli waris yang memegang sertifikat tidak terima jika tanahnya dibangun jaringan pipa.

"Penyelesaiannya, karena ada double certificate yang dikeluarkan oleh BPN. Pembebasan lahan dilakukan untuk satu sertifikat, tetapi ahli waris lain yang memegang sertifikat lain tidak menerima hal tersebut,"kata Gde.

Menurut Gde,  jika persoalan tersebut beres, pembangunan jalur pipa akan selesai. Selanjutnya dilakukan pengerjaan engineering, procurement and construction (EPC).  "Lebih kepada masalah bagaimana mempercepat saja," ujar Gde. (Pew/Ahm)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

Baca juga:

Produksi Minyak Meleset Lagi, Blok Cepu Jadi Kambing Hitam
13 Proyek Migas Mulai Berproduksi Tahun Ini

Produksi Minyak Susut 10 Ribu Barel, RI Rugi Rp 3 Triliun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini