Sukses

Laba Danamon Flat Terbebani Biaya Operasional

Pertumbuhan biaya operasional ini lebih banyak untuk mendanai upah karyawan di beberapa lini yang terkena dampak kenaikan UMR.

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) berpengaruh terhadap peningkatan beban operasional perbankan. Kondisi ini ikut dirasakan PT Bank Danamon Tbk (BDMN) yang mencatat keuntungan bersih cenderung flat.

Direktur Bank Danamon, Vera Eve Lim menyatakan, laba bersih setelah pajak pada 2013 mencapai Rp 4,04 triliun atau hanya tumbuh 1% dibandingkan realisasi pada 2012 sebesar Rp 4,01 triliun.

Pendapatan bunga bersih perseroan tercatat naik 5% dari Rp 12,92 triliun pada 2012 menjadi Rp 13,53 triliun hingga akhir tahun lalu.

"Laba memang flat karena didorong peningkatan beban bunga akibat kenaikan suku bunga acuan. Penyesuaian ini berimbas ke laba operasional," ujarnya saat Paparan Kinerja Tahun 2013 di kantor Bank Danamon di Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Per 31 Desember lalu, Bank Danamon melaporkan beban operasional membengkak 10% menjadi Rp 9,69 triliun dari periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,81 triliun. Dua pertiga dari biaya operasional perusahaan tahun lalu tersedot ke biaya sewa gedung dan tenaga kerja.

"Tahun lalu, pertumbuhan biaya operasional ini lebih banyak untuk mendanai upah karyawan di beberapa lini yang terkena dampak kenaikan Upah Minimum Regional (UMR)," jelas Vera.

Sementara risk adjusted operating income tercatat meningkat menjadi Rp 15,28 triliun dari Rp 14,37 triliun di 2012. Realisasi biaya kredit sepanjang 2013 pun mencapai Rp 3,18 triliun atau naik 7% dari sebelumnya Rp 2,98 triliun.

Vera menjelaskan, laba bersih perusahaan tahun lalu banyak ditopang penyaluran kredit yang tumbuh 16% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Total penyaluran kredit Danamon periode Januari-Desember lalu mencapai Rp 135 triliun.

"Pertumbuhan kredit ini didorong oleh kenaikan kredit di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 12% yang berkontribusi 30% dari total portofolio kredit Danamon," ucap dia.

Untuk kredit ke sektor mikro melalui Danamon Simpan Pinjam, Danamon membukukan pertumbuhan sebesar 6% pada akhir 2013 dibanding 2012 menjadi Rp 19,9 triliun. Penyaluran kredit UKM tumbuh 18% menjadi Rp 21 triliun, kredit segmen komersial tumbuh 31% menjadi Rp 16,6 triliun dan sebesar Rp 18,8 triliun atau tumbuh 49% ke segmen korporasi.

Terkait unit bisnis pembiayaan kendaraan bermotor yang dilakukan Adira Finance, Vera mengungkapkan terdapat pertumbuhan 6% sebesar Rp 48,3 triliun dibanding 2012. Pertumbuhan kredit ini mencerminkan pertumbuhan industri otomotif yang terkena dampak dari regulasi down payment tahun lalu.

"Rasio Non Performing Loan (NPL) berada di posisi 1,9% di akhir tahun lalu atau membaik ibanding sebelumnya sebesar 2,4%. Diiringi dengan loan to deposit ratio (LDR) menjadi 95,1%," pungkas dia.(Fik/Shd)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.