Sukses

Semen Indonesia Diminta Buka Rumah Makan Padang di Vietnam

Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta manajemen PT Semen Indonesia Tbk untuk memperkenalkan Indonesia lewat kuliner di Vietnam.

Setelah mengembangkan bisnis di Vietnam, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengharapkan manajemen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dapat memperkenalkan Indonesia lewat kuliner.

Dahlan Iskan pun menagih janji kepada manajemen untuk dapat membuka rumah makan padang di Vietnam. "Tagihan saya, Pak Dwi belum membuka rumah makan padang di sana. Saya mau harus membuka rumah makan padang di Vietnam, awalnya bakso," ungkap Dahlan.

Dengan membuka rumah makan khas Indonesia itu, warga Vietnam diharapkan dapat lebih mengenal Indonesia lewat kulinernya terutama masakan Padang. Apalagi rendang, masakan asal Padang telah mendunia karena kelezatannya.

Mantan Direktur Utama PLN ini  melihat keberhasilan manajemen PT Semen Indonesia Tbk yang telah mengakuisisi saham perusahaan semen di Vietnam. Oleh karena itu, keberhasilan akusisi saham Thang Long Cement itu juga dapat diikuti dengan memperkenalkan Indonesia lewat kuliner dan budayanya.

"Saya lihat pabrik Semen Indonesia di sana sudah baik, jadi misinya juga harus membuka restoran masakan Indonesia di Vietnam, biar bisa dirasakan masakan Indonesia," ujar Dahlan, saat ditemui wartawan di Balai Kartini, yang ditulis Rabu (5/2/2104).

Seperti diketahui, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengambil alih kepemilikan 70% saham perusahaan semen di Vietnam, Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) pada akhir tahun 2012.

Pengambilalihan itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) pada 14 November 2012 di Jakarta. Nilai transaksi pengambilalihan 70% saham TLCC dari Geleximco itu mencapai US$ 157 juta.

TLCC merupakan salah satu produsen semen terkemuka di Vietnam dengan total kapasitas produksi sebesar 2,3 juta ton per tahun. Pabrik TLCC berlokasi di Provinsi Quang Ninh, di pinggiran kota Ho Chi Minh, dan memiliki cadangan deposit batu kapur sekitar 76 juta ton. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini