Sukses

Harga Rumah Meroket Karena Ulah Pengusaha Tambang

Para pengusaha tambang membeli properti dengan menggunakan uang tunai.

Melejitnya harga properti, termasuk perumahan, tak terlepas dari dominasi sejumlah pengusaha yang melakukan pembelian rumah dengan sistem tunai.

Ekonom Senior Bank Standard Chartered, Fauzi Ichsan mengatakan, penurunan harga komoditas tidak serta merta menyusutkan keuntungan para pengusaha pertambangan. Terbukti, para pengusaha tambang justru menjadi pemilik mayoritas perumahan elit di kawasan bergengsi di Ibukota.

"Harga rumah naik karena pembelinya mayoritas pengusaha pertambangan dan mereka beli dengan uang tunai (cash)," tegas dia saat acara Tantangan Ekonomi 2014 dan Prospek Investasi Surat Utang Perumahan di Jakarta, Senin (20/1/2014).

Fauzi menyoroti, kepemilikan rumah mewah para pengusaha tambang ini berlokasi di wilayah-wilayah elit di Jakarta, seperti Kebayoran Baru, Pondok Indah, Kuningan dan daerah lainnya. "Harga tanah di Kebayoran Baru saja sudah Rp 100 juta per meter," tambahnya.

Kendati demikian, dia menilai, utang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia masih stabil hanya 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan Amerika Serikat (AS) katanya, utang KPR penduduknya sudah sampai level 50%.

"Jadi posisi utang kita masih sangat rendah karena memang peran perbankan juga masih 32%. Sebelum krisis moneter, rasio KPR kita mencapai 50%, tapi China bisa di atas 150%. Jadi sangat berpotensi bubble, tapi kalau Indonesia tidak," tukas Fauzi.(Fik/Shd)

Baca Juga

10 Pasar Real Estate Terbaik di Dunia (I)

Orang Kaya Belum Jadi `Sasaran Tembak` Kenaikan Pajak

Pemerintah Beri Sinyal Kenaikan Harga Rumah Murah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini