Sukses

Euforia Warga Perbatasan Belu Kedatangan Investor Perdana

Masyarakat Belu baru saja menyambut kedatangan investor pertama asal Australia yang bergerak di sektor pertambangan.

Wilayah perbatasan kerap diidentikkan dengan daerah terisolir, tertinggal dan terabaikan. Namun kenyataannya, pemerintah daerah (Pemda) perbatasan Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan, wilayahnya telah menunjukkan perubahan sedikit demi sedikit dengan terbukanya akses infrastruktur.

Bupati Belu, Yoaki Lopez mengungkapkan, masyarakat Belu baru saja menyambut kedatangan investor pertama asal Australia yang bergerak di sektor pertambangan.

"Ada investor asing dan lokal yang membangun pabrik smelter mangan di Belu. Peletakan batu pertama sudah dilakukan pada 21 Desember lalu," kata dia usai Lokakarya Nasional Hak atas Tanah dan Rumah bagi Masyarakat di Daerah Tertinggal di Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Meski tak mengetahui persis nilai investasi yang ditanamkan perusahaan tersebut, Yoaki memperkirakan pabrik smelter mangan ini akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kasar yang tidak memiliki keahlian khusus.

"Selama ini investor asal Australia ini saja yang baru masuk, karena belum adanya regulasi khusus yang mengatur wilayah perbatasan. Padahal daerah perbatasan sangat berbeda jauh dan tidak bisa disamakan dengan daerah lain," ujarnya.

Dia mengatakan, regulasi khusus tersebut sangat penting supaya para investor asing maupun domestik tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah perbatasan, termasuk Belu.

"Kalau ada regulasi khusus, saya yakin makin banyak yang mau masuk ke Belu. Yang sudah minat investor mau bangun mal, hotel atau lainnya yang masuk di sektor pariwisata. Juga sektor energi karena Belu punya sumber daya alam mangan yang luar biasa besar," terang dia.

Yoaki mensyaratkan penanam modal yang akan investasi di wilayah Belu harus membangun lingkungan yang aman dan menyerap tenaga kerja. Jika merusak lingkungan, maka pemda tak segan-segan untuk memberhentikan operasional mereka.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi infrastruktur di Belu sudah semakin membaik. Jalan mulai bagus, kondisi air minum baik, kita punya money changer, harga gula sama seperti kota lain. Pokoknya oke," tandas Yoaki. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini