Sukses

Pengelola Kawasan Bisnis SCBD akan Buyback Saham 10%

PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) akan merogoh kocek Rp 797,30 miliar untuk melakukan pembelian kembali saham.

PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD), pengembang kawasan bisnis Sudirman Central Business District (SCBD) berniat untuk melakukan pembelian kembali saham. Pembelian kembali saham ini dilakukan untuk membantu stabilisasi harga saham.

Langkah pembelian kembali saham ini dilakukan juga mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 02/POJK.04/2013 pada 23 Agustus 2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuaktif Secara Signifikan.

Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Minggu (12/1/2014), Perseroan akan mengeluarkan kocek sekitar Rp 797,30 miliar untuk melakukan pembelian kembali saham. Total pembelian kembali saham yang akan dilakukan sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor dalam perseroan.

Perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil harga pembelian kembali saham. Namun, Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh manajemen perseroan. Harga saham PT Danayasa Arthatama Tbk ditutup di level Rp 2.700 per saham pada perdagangan saham Jumat (10/1/2014).

Pelaksanaan pembelian kembali saham dilakukan dalam periode 13 Januari 2014-13 Maret 2014. Perseroan pun telah menunjuk PT Onix Securities sebagai perantara perdagangan efek untuk melakukan transaksi tersebut.

Kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki Tomy Winata ini antara lain Jakarta International Hotels sebesar 63,44%, PT Jakarta International Hotel and Development sebesar 18,97%, dan publik kurang di bawah 5% sebesar 17,59%.

Perseroan mencatatkan kapitalisasi pasar saham senilai Rp 2,75 triliun dengan pencatatan saham perdana dilakukan pada 1 April 1987. Hingga kuartal III 2013, perseroan mencatatkan pendapatan usaha mencapai Rp 2,48 triliun dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 502,26 miliar.

Laba bersih perseroan melonjak menjadi Rp 1,75 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 55,03 miliar.Perseroan mengalami lonjakan keuntungan selisih kurs menjadi Rp 181,71 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 rugi Rp 9,2 miliar.

Pendapatan sewa dan pengelolaan kawasan naik menjadi Rp 33,42 miliar. Adapun aset perseroan mencapai Rp 5,5 triliun pada 30 September 2013. Dengan ekuitas sekitar Rp 4,33 triliun. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.