Sukses

Semen Indonesia Masuk Myanmar Pertengahan 2014

Manajemen PT Semen Indonesia Tbk mengincar salah satu pabrik semen di Myanmar dengan menjadi pemegang saham minoritas pada tahap awal.

Manajemen PT Semen Indonesia Tbk (Persero) nampaknya harus bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya mengakuisisi salah satu pabrik semen di Myanmar.

Hingga saat ini Semen Indonesia masih belum menemui titik terang perusahaan mana yang mau memberikan mayoritas sahamnya.

"Kami sih berharap kami mayoritas, tapi situasi di Myanmar memang masih belum bisa kami kuasai," ungkap Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto saat ditemi dalam HUT 1 Semen Indonesia di Hotel Ritz Carlton seperti ditulis Jumat (10/1/2014).

Meski begitu, Dwi menjelaskan akan tetap melakukan ekspansi ke Myanmar hanya saja untuk tahap pertama hanya akan berperan sebagai pemilik saham minoritas di salah satu pabrik semen di Myanmar.

"Yang penting kami harus meletakkan kaki dulu di sana, dan yang penting kami tahu situasi betul di sana, banyak mengenal di sana, sehingga kita bisa berkembang," kata Dwi.

Dwi menargetkan masuknya Semen Indonesia ke pasar Myanmar melalui kepemilikan saham minoritas tersebut dapat dilakukan pertengahan tahun 2014.

Sementara untuk target jangka panjang Semen Indonesia diharapkan mampu memiliki saham mayoritas di salah satu pabrik semen di Myanmar.

"Sekarang memang kami sudah lebih intens melakukan pembicaraan dengan target. Jadi kami lihat Myanmar lobinya agak berbeda dengan Vietnam, Myanmar memang belum besar demandnya tapi di sana itu over supply," ujar Dwi.

Seperti diketahui rencana ekspansi pasar yang didukung dengan pabrik semen tersebut dilakukan Semen Indonesia untuk mempersiapkan daya saing dalam Asean Economic Comunity 2015 dan mewujudkan mimpi untuk menjadi perusahaan semen nomor 1 di ASEAN. (Yas/Ahm)

Baca Juga:

Semen Indonesia Incar Volume Penjualan 31 Juta Ton

Semen Indonesia Merajai Pangsa Pasar Penjualan Semen di Indonesia

Permintaan Semen Hanya Naik 6% pada 2014

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.