Sukses

Dua Pesawat Merpati Ditarik karena Belum Bayar Sewa

Penarikan pesawat Boeing milik Merpati dikhawatirkan membuat perusahaan takkan mampu membayar gaji karyawan.

Armada maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) semakin berkurang usai dua pesawat Boeing milik perusahaan ditarik perusahaan pembiayaan (leasing). Penarikan dilakukan karena maskapai pelat merah ini dianggap tak mampu membayar uang sewa.

Dengan penarikan armada tersebut, Merpati saat ini hanya bisa mengoperasikan 5 unit pesawat jenis Boeing. Selain itu, Merparti masih mengoperasikan armada dari jenis pesawat lain yaitu MA 60 sebanyak 8 unit dan pesawat twin outer sebanyak 2 unit.

"Merpati saat ini memiliki 15 pesawat yang terbang, itupun jenisnya campuran mulai dari Boeing dan propeler," ungkap Ketua Forum Pekerja Merpati, Sudiyarto di Kantor Pusat Merpati, Jakarta, Selasa (24/12/2013).

Sudiyarto menjelaskan, Merpati sebelumnya mengoperasikan 17 armada pesawat diantaranya 7 unit Boeing tipe 737. Namun, beberapa hari yang lalu, perusahaan pembiayaan terpaksa menarik dua pesawat Boeing dikarenakan tak mampu membayar sewa.

"Pesawat yang ditarik itu kemarin pada tanggal 16 (Desember 2013) kemarin Boeing 737-300 MDU, satu lagi tanggal 19 tipe Boeing 737-400 MDR," jelasnya.

Untuk bisa menjaga kesejahteraan karyawan, Merpati idealnya mengoperasikan paling tidak 12 pesawat tipe jet layaknya Boeing. Dengan hanya mengoperasikan 5 pesawat Boeing, para pegawai khawatir perusahaan kembali takkan mampu membayar gaji para karyawannya.

"Kalau cuma 5 saya rasa kurang banyak dan tidak akan mampu (membayar gaji karyawan)," ujarnya.

Hingga saat ini Merpati memang masih harus menyelesaikan persoalan utang membelit perusahaan. Tak kurang dari Rp 7 triliun tumpukan utang harus dilunasi perusahaan.(Yas/Shd)

Baca Juga

Merpati Terancam Tutup, Pegawai Kembali Tuntut Pergantian Direksi


15 Perusahaan Berniat Selamatkan Merpati

Dahlan Iskan Berniat Jual Merpati Nusantara

Ini Dia Kondisi Sebenarnya Merpati Nusantara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.